Tajuk Redaksi
Adu Kuat Calon Sekdaprov Riau dan Bulan Madu Abdul Wahid-SF Hariyanto

Indra dan Taufiq OH. Foto: SM News
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Bursa calon Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau menghangat pasca pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau hasil Pilkada 2024, Abdul Wahid-SF Hariyanto. Duet pemimpin baru Bumi Lancang Kuning ini, tengah mengambil ancang-ancang segera memilih Sekdaprov Riau defenitif rezim pemerintahannya untuk lima tahun ke depan.
Setelah setahun lamanya, kursi Sekdaprov diisi oleh Penjabat (Pj), kini saatnya Riau memiliki Sekdaprov Riau defenitif.
Saat ini, Pj Sekdaprov Riau masih diduduki oleh Taufiq Oesman Hamid yang populer dengan panggilan Taufiq OH, sejak dilantik pada Jumat, 11 Oktober 2024 lalu oleh Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi. Jabatan defenitif Taufiq OH yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau.
Merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekretaris Daerah, masa jabatan Pj Sekdaprov paling lama 6 bulan. Itu artinya, kursi Pj Sekdaprov Riau yang diduduki oleh Taufiq dapat saja digeser oleh pejabat lain. Taufiq telah bertugas hampir lima bulan lamanya.
Di akhir masa jabatannya bertugas di Riau, Pj Gubernur Rahman Hadi konon sempat memproses pengajuan calon Sekdaprov defenitif, sebelum Abdul Wahid-SF Hariyanto dilantik pada 20 Februari 2025 lalu. Langkah Rahman Hadi ini sempat menuai sorotan, karena dinilai tidak sabar menunggu Abdul Wahid bertugas.
Entah sudah bagaimana sekarang proses pengajuan calon Sekdaprov versi Rahman Hadi tersebut. Apakah masih berlanjut, atau sudah dihentikan? Yang jelas, Rahman Hadi sudah kembali ke jabatan defenitifnya sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta.
Mencuat beberapa nama potensial yang bisa menduduki kursi Sekdaprov Riau. Selain Taufiq OH, nama lain yang beredar yakni Indra. Pria kelahiran Rokan Hilir ini sebelumnya juga pernah diangkat menjadi Pj Sekdaprov Riau.
Indra dilantik menjadi Pj Sekdaprov Riau ketika SF Hariyanto bertugas sebagai Pj Gubernur Riau. Pelantikannya berlangsung pada Selasa (19/3/2024) silam. Indra punya jabatan defenitif sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Riau. Indra disebut-sebut sebagai "orangnya" SF Hariyanto.
Dua kandidat potensial lain untuk duduk di kursi Sekdaprov Riau yakni Kepala Dinas Perkebunan Riau, Syahrial Abdi. Jebolan STPDN ini naik daun saat Gubernur Riau dijabat oleh Syamsuar. Namun, langkah politik Syamsuar terhenti sejenak, usai kalah dalam Pilgub Riau 2024 lalu. Syahrial Abdi sempat didapuk sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau.
Satu nama lain yang muncul yakni M. Job Kurniawan, saat ini duduk sebagai Asisten II Setdaprov Riau. Job punya rekam jejak pernah menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir.
Namun, disebut-sebut, Syahrial Abdi dan M. Job Kurniawan kurang memiliki jangkar politik yang kuat. Padahal, sudah menjadi rahasia umum kalau jabatan Sekdaprov sangat politis.
Faktor like and dislike serta kedekatan maupun kepentingan dengan pemimpin daerah, kerap jadi pertimbangan utama. Bahkan terkadang mengalahkan faktor kompetensi dan integritas.
Belum terdengar kabar adanya pejabat dari luar pemerintahan Provinsi Riau yang ditarik untuk menduduki kursi Sekdaprov Riau defenitif. Sebenarnya, cukup banyak putra Riau berkarir di pemerintahan pusat yang layak untuk dipertimbangkan.
Jangan lupa, posisi Sekdaprov ini sangat strategis, tak bisa diisi oleh pejabat dengan kualitas yang biasa-biasa saja, apalagi asal ada dan asal dekat. Ia adalah motor penggerak dan dinamisator mesin birokrasi daerah.
Gubernur Abdul Wahid harus memulai proses seleksi Sekdaprov Riau dengan cermat. Untuk mewujudkan visi misi dan janji politiknya, ia membutuhkan orang-orang terbaik yang cakap mengelola birokrasi. Jangan sampai, orang yang ia angkat justru menjadi beban.
Faktor lain yang cukup menentukan pertarungan dalam penentuan sosok yang menduduki kursi Sekdaprov Riau ini, bermuara pada hasil negosiasi antara Abdul Wahid dengan Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto.
Determinasi SF Hariyanto di birokrasi Pemprov Riau disebut-sebut memiliki pengaruh besar. Apalagi, SF Hariyanto punya rekam karir sebagai Sekdaprov Riau yang dilantik pada Rabu, 18 Agustus 2021 lalu oleh Gubernur Syamsuar. Beda dengan Abdul Wahid yang besar di lingkungan politik praktis (partai politik) sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Penentuan sosok Sekdaprov Riau akan menjadi salah satu deal politik terbesar antara Abdul Wahid dengan SF Hariyanto di awal masa jabatan keduanya. Termasuk dalam penentuan pejabat eselon dua (pimpinan tinggi pratama) yang juga segera akan dilakukan.
Kita berharap, masa bulan madu antara Abdul Wahid dengan SF Hariyanto bisa berlangsung lama dan awet. Sebab, sejarah mencatat, bulan madu kepala daerah dan wakilnya kebanyakan hanya bertahan seumur jagung. (R-03)