Bupati Asmar Instruksikan Perbaikan Darurat Jalan Pelantar yang Ambruk di Selatpanjang Barat

Bupati Kepulauan Meranti definitif, AKBP (Purn) H. Asmar langsung turun ke lapangan untuk meninjau infrastruktur yang rusak, Selasa (4/3/2025). Foto: SM News
SABANGMERAUKE NEWS, Riau – Mengawali hari pertama kerja setelah dilantik sebagai Bupati Kepulauan Meranti definitif, AKBP (Purn) H. Asmar langsung turun ke lapangan untuk meninjau infrastruktur yang rusak, Selasa (4/3/2025).
Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Fajar Triasmoko MT, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindag UKM) Marwan, serta sejumlah pejabat lainnya, ia meninjau kondisi jalan pelantar di Kelurahan Selatpanjang Barat, Kecamatan Tebingtinggi, yang ambruk pada tahun 2023 lalu.
Jalan pelantar ini merupakan salah satu jalur utama bagi masyarakat dan menjadi lokasi pasar kaget tempat para pedagang menjual hasil tangkapan laut. Meski sebagian lantai sudah ambruk, masih ada beberapa pedagang yang tetap berjualan di area tersebut, khususnya pedagang ikan. Namun, para pedagang lainnya yang berada di sekitar lokasi juga ikut terdampak karena kondisi lantai yang sudah rapuh dan dikhawatirkan akan mengalami keruntuhan lebih lanjut.
Saat meninjau lokasi, H. Asmar melihat tanda-tanda kerusakan yang cukup parah di ruas jalan yang dijadikan pasar kaget itu. Posisi jalan yang berdekatan langsung dengan laut membuat kondisi ini semakin berisiko bagi pedagang dan pembeli.
Meskipun demikian, para pedagang enggan untuk direlokasi ke tempat lain. Mereka khawatir kehilangan pelanggan jika harus berpindah lokasi, meskipun keselamatan mereka sendiri juga terancam.
Peninjauan ini menjadi langkah awal bagi Bupati Asmar dalam menindaklanjuti kondisi infrastruktur yang memerlukan perhatian serius. Pemerintah daerah diharapkan segera mencari solusi terbaik agar aktivitas ekonomi di wilayah tersebut tetap berjalan tanpa mengabaikan keselamatan para pedagang dan masyarakat.
Melihat langsung kondisi jalan pelantar yang ambruk di Kelurahan Selatpanjang Barat, Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar menegaskan komitmennya untuk segera melakukan perbaikan. Didampingi dinas terkait, ia meninjau lokasi dan memastikan bahwa langkah darurat segera diambil agar masyarakat tetap dapat beraktivitas dengan aman.
"Kami melakukan peninjauan agar jalan yang ambruk ini segera bisa digunakan kembali oleh masyarakat dan mencegah adanya korban. Untuk sementara, perbaikan darurat segera dilakukan agar aktivitas tetap berjalan," ujar Bupati Asmar di lokasi.
Sebagai tindakan awal, ia menginstruksikan Dinas PUPR untuk menutup lubang pada jalan yang rusak menggunakan papan. Langkah ini bertujuan agar para pedagang di sekitar lokasi tetap bisa menjalankan usahanya tanpa harus direlokasi sementara waktu.
Selain perbaikan darurat, Bupati Asmar juga menyampaikan rencana jangka panjang pemerintah daerah. Jika anggaran memungkinkan, Jalan Sungai Juling—yang menjadi akses utama dan lokasi pasar kaget ini akan direnovasi secara menyeluruh.
"Ke depan, pemerintah akan melihat ketersediaan anggaran. Jika memungkinkan, Jalan Sungai Juling ini akan direnovasi secara menyeluruh," tambahnya.
Peninjauan ini menjadi bukti respons cepat pemerintah daerah dalam menangani permasalahan infrastruktur yang berdampak langsung pada aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan adanya solusi jangka pendek dan rencana perbaikan jangka panjang, diharapkan kondisi jalan ini dapat kembali normal sehingga pedagang dan warga sekitar dapat beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menegaskan komitmennya untuk membenahi Pelantar Sungai Juling yang mengalami kerusakan parah akibat usia dan beban berlebih. Kepala Dinas PUPR, Fajar Triasmoko MT, menyampaikan bahwa pelantar ini sejatinya adalah jalan penghubung, bukan pasar. Namun, karena masyarakat sudah terbiasa berjualan di sana, pemerintah tidak bisa serta-merta melarang aktivitas perdagangan di kawasan tersebut.
"Pak Bupati tetap berkeinginan membenahi pelantar ini secara maksimal dan menjadikannya skala prioritas. Jika memungkinkan, pengajuan anggaran untuk perbaikan Pelantar Sungai Juling akan dilakukan pada tahun 2026 mendatang melalui perencanaan di Bapperida dan pengajuan anggaran di TAPD, mengingat peranannya dalam mendukung perekonomian masyarakat," ujar Fajar.
Pelantar ini diketahui telah ada sejak Kabupaten Bengkalis sebelum Kepulauan Meranti dimekarkan. Usianya yang sudah tua membuat struktur pelantar semakin rapuh. Selain itu, aktivitas pedagang yang kerap membuang air di atasnya serta keberadaan tukang becak yang mangkal di lokasi semakin mempercepat proses pelapukan.
Sebagai langkah awal, lubang-lubang pada pelantar akan ditutup sementara dengan papan yang dibeli secara swadaya oleh pedagang. Namun, Fajar menegaskan bahwa perbaikan menyeluruh harus segera dilakukan. Proses renovasi ini akan lebih efektif jika pedagang yang berjualan di atasnya direlokasi sementara.
"Perbaikan pelantar yang ambruk ini harus dilakukan secepat mungkin. Namun, pengerjaannya akan memakan waktu lama dan tidak maksimal jika pedagang tetap berjualan di sana. Untuk itu, kami meminta OPD terkait melakukan relokasi pedagang agar perbaikan bisa dilakukan dengan lebih leluasa," jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindag UKM), Marwan, menambahkan bahwa meskipun kawasan tersebut bukan pasar resmi, masyarakat nelayan setempat sudah terbiasa berjualan di sana. Namun, pemerintah akan berupaya mengarahkan mereka untuk pindah ke Pasar Modern yang masih memiliki banyak tempat.
"Sejauh ini, masyarakat enggan dipindahkan ke Pasar Modern karena sudah nyaman berjualan di lokasi tersebut. Ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam penataan kawasan pasar. Namun, perlahan-lahan kita akan arahkan pedagang untuk pindah ke Pasar Modern karena masih banyak tempat yang tersedia di sana," pungkas Marwan.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperbaiki infrastruktur pelantar tetapi juga menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih tertata dan aman bagi masyarakat. (R-01)