Pencarian Nelayan Hilang di Kepulauan Meranti Dihentikan, Tim SAR: Operasi Akan Dibuka Kembali Jika Ada Tanda-tanda Korban

Proses pencarian nelayan oleh Tim SAR gabungan Kepulauan Meranti. Foto: SM News
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Setelah tujuh hari melakukan pencarian intensif, Tim SAR gabungan Kepulauan Meranti resmi menghentikan operasi pencarian terhadap seorang nelayan asal Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, yang menghilang saat menjaring ikan di laut.
Tim yang terdiri dari Unit Siaga SAR Meranti, Ditpolairud Polda Riau, Sat Polairud Meranti, BPBD, Posal Selatpanjang, Bhabinsa Anak Setatah, serta masyarakat setempat telah berusaha maksimal, namun hingga hari terakhir pencarian belum membuahkan hasil.
Upaya pencarian yang dimulai sejak Selasa (18/2/2025) dilakukan dengan penyisiran luas, dimulai dari 16 Nautical Mile (NM) pada Kamis (20/2/2025), kemudian diperluas menjadi 20 NM pada Jumat (21/2/2025). Namun, hingga Senin (24/2/2025), pencarian yang telah diperluas hingga 35 NM tetap tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Kepala Basarnas Pekanbaru, Budi Cahyadi, melalui Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti, Prima Harrie Saputra, menyatakan bahwa operasi SAR resmi dihentikan sementara sesuai prosedur standar operasional (SOP).
"Tadi luas area pencarian sudah diperluas menjadi 35 NM, namun hasilnya masih nihil. Jadi, operasi SAR sesuai SOP kita tutup sementara. Bilamana ditemukan tanda-tanda korban, maka operasi SAR akan dibuka kembali," ujar Prima Harrie Saputra kepada wartawan, Senin (24/2/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa tim menghadapi kendala besar dalam pencarian akibat kondisi gelombang di Selat Malaka yang cukup tinggi. Selain itu, perairan yang dangkal juga menyulitkan tim dalam melakukan penyisiran menggunakan kapal.
Meskipun pencarian resmi dihentikan, pihak keluarga dan masyarakat setempat tetap diimbau untuk melaporkan jika menemukan petunjuk terkait keberadaan nelayan tersebut. Tim SAR pun tetap siaga jika sewaktu-waktu perlu melanjutkan pencarian.
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan di Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau hilang saat menjaring ikan di laut.
Nelayan yang hilang tersebut diketahui bernama Khairul Basir (40). Ia hilang saat pergi menjaring ikan di laut Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat.
Khairul pergi menjaring ikan sendirian pada Senin (17/2/2025) sekira pukul 02.00 dini. Sebelum pergi, ia sempat mengabari keluarganya akan pulang dari laut pada Senin (17/2/2025) sekira pukul 11.00 siang.
Namun, sampai sore harinya, Khairul belum juga pulang ke rumahnya. Kerisauan pun mulai muncul dari pihak keluarga. Sehingga, pada Selasa (18/2/2025) sekira pukul 01.00 dini hari, beberapa nelayan mencoba untuk mencari yang bersangkutan.
Setelah beberapa jam warga yang mencari melakukan penyisiran di laut, akhirnya pada pukul 04.30 dini hari, para pencari itu pun menemukan kapal yang bersangkutan di sekitaran laut desa sungai. Sementara yang bersangkutan tidak ada di kapal tersebut.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan, melalui Kapolsek Rangsang Barat, Iptu Rolly Irvan membenarkan adanya nelayan di wilayah hukumnya yang hilang saat pergi menjaring ikan.
"Iya, anggota kita sudah turun ke lokasi bersama aparat desa setempat untuk membantu pencarian nelayan yang hilang tersebut," ungkapnya. (R-01)