Ratusan Warga Rohingya Diduga Diselundupkan ke Kampar

Seratusan warga Rohingya diduga diselundupkan ke Kampar. Foto : Istimewa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Seratusan warga Rohingya diduga diselundupkan ke Kampar.
Mereka ditemukan di Jalan Datuk Godang, Bangkinang Kota, Minggu (23/2/2025).
Tepatnya sekitar 100 meter dari ruas Jalan Lingkar.
Ada dua ruko yang berdempet, tempat mereka ditemukan.
Ruko dua lantai itu masih terlihat dari Jalan Lingkar.
Hanya ada warung semi permanen di belakangnya yang menghadap ke Jalan Lingkar.
Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa, hingga anak-anak.
Perempuan umumnya mengenakan cadar.
Kondisi mereka cukup memprihatinkan.
Menurut informasi yang dihimpun media di lokasi, Senin (24/2/2025), belum ada pihak penanggung jawab keberadaan mereka.
Mereka dikabarkan sudah berada di ruko itu sejak 8 Februari 2025.
Tak jelas dengan apa mereka dibawa ke ruko itu.
Kondisi mereka memprihatinkan. Hingga lewat tengah hari, tak satupun dari mereka yang mendapat makanan.
Di antara mereka memanggil-manggil seperti meminta makan.
Mereka sulit diajak berkomunikasi. Seorang di antara mereka yang mengaku bernama Jabrullah, hanya menyebut mereka berasal dari Myanmar.
"Dari Myanmar, semua Muslim," katanya singkat dengan logat Melayu Malaysia.
Ia tidak jelas menjawab beberapa pertanyaan dari awak media.
Sementara itu, belum ada pihak yang bersedia memberi keterangan terkait keberadaan mereka.
Ada pihak kepolisian, dan Kesbangpol Kampar di lokasi.
"Tunggu dulu," ucap Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Kesbangpol Kampar, Zaid Yuli saat akan diwawancarai.
Akses awak media masuk ke dalam ruko juga dibatasi.
Petugas di lokasi menyebut sedang ada pemeriksaan oleh UNHCR. Pemeriksaan di dalam ruko.
"Masih ada pemeriksaan," ucap pria berkemeja putih.
Tiga orang yang disebut dari UNHCR pun keluar dari dalam ruko.
Ada dua pria dan satu wanita. Tetapi mereka juga tidak bersedia memberi keterangan.
"Sebentar ya, ini masih koordinasi-koordinasi," katanya.(R-03)