Polemik Penurunan Tarif Parkir Kebijakan Wako Agung Nugroho, Juru Parkir: Pejabat Pekanbaru Cuma Bisa Ngomong Aja, Kami Masih Setoran Lama!

Spanduk berisi sindiran Pekanbaru Kota Parkir. Foto: Istimewa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kalangan juru parkir gerah dengan informasi soal penurunan tarif parkir kendaraan di tepian jalan yang diberlakukan oleh pemerintahan baru pimpinan Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho. Kebijakan penurunan tarif parkir dinilai cuma omongan doang, karena faktanya setoran yang mereka serahkan masih menggunakan perhitungan lama.
Para juru parkir di Pekanbaru saat ini justru makin bingung. Mereka merasa dibenturkan dengan masyarakat pengguna kendaraan yang ngotot membayar parkir dengan tarif baru.
"Pusing kami sekarang nih, Bang. Orang tahunya baca di berita tarif parkir turun. Tapi, kami ke atas masih setor dengan tarif lama," kata seorang juru parkir kepada SabangMerauke News, Minggu (22/2/2025) sore.
"Apalagi kalau berhadapan dengan emak-emak, kami sampai ribut. Kadang malu juga kami hanya gara-gara seribu rupiah, Bang," keluh juru parkir tersebut.
Juru parkir lainnya menyebut, masyarakat hanya tahu kabar tarif parkir turun, tanpa mau memahami proses dan alur pengelolaan lahan parkir. Soalnya, sebagai petugas pemungut di lapangan, mereka harus menyetor lagi menggunakan tarif lama.
Penurunan tarif parkir kendaraan di tepian jalan, menjadi 'perintah' pertama Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho usai dilantik pada 20 Februari 2025 lalu. Agung telah menandatangani Peraturan Wali Kota Nomor 2 Tahun 2025 tentang Peninjauan Tarif Retribusi Jasa Umum Atas Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum.
Dengan Perwako tersebut, tarif parkir sepeda motor di tepian jalan turun menjadi Rp 1.000 dan mobil sebesar Rp 2 ribu. Adapun parkir truk dipungut sebesar Rp 10 ribu. Sebelumnya, tarif parkir sepeda motor sebesar Rp 2 ribu dan mobil Rp 3 ribu. Namun, kebijakan ini dinilai terlalu terburu-buru, tanpa persiapan dan tahapan yang matang.
Juru parkir tersebut menegaskan, dirinya sebenarnya tak mempersoalkan tarif parkir diturunkan. Namun, kebijakan penurunan tarif parkir harusnya bisa disosialisasikan dengan baik, serta tidak terkesan buru-buru alias gegabah.
"Ini entah apa yang mau dikejar, langsung main turunkan tarif parkir. Kalau kami sebenarnya gak ada persoalan tarif parkir diturunkan. Tapi, kan harusnya ada tahapannya. Kalau main langsung gaya ngebut gini, kami jadi ribut dengan masyarakat. Kan gak enak juga kalau ribut," katanya.
Ia menyindir pejabat Pekanbaru agar tak cuma pintar ngomong saja. Seharusnya, otoritas Pemko Pekanbaru punya ketegasan terhadap mitra pengelola lahan parkir terkait penurunan tarif. Dengan ketegasan itu, juru parkir juga akan melakukan penyesuaian setoran.
"Ini kan cuma jago ngomong aja. Harus jelas dong. Kalau tarif parkir turun, berarti setoran kamu juga harus turun. Nyatanya kami masih setoran pakai tarif lama. Susah kali kami orang kecil jadi juru parkir nih. Pejabat-pejabat tuh cuma ngomong aja, cuma tahu duit aja mereka tuh," katanya kesal.
Bebaskan Parkir di Indomaret-Alfamart
Sebelumnya diwartakan, Langkah Wali Kota Pekanbaru terpilih Agung Nugroho yang akan menurunkan tarif parkir mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Namun, semestinya Agung juga harus menerbitkan kebijakan pembebasan parkir di gerai minimarket Alfamart dan Indomaret.
"Gak cukup hanya sekadar menurunkan tarif parkir saja. Tapi yang lebih efektif adalah melakukan perbaikan secara total dan penataan titik-titik parkir. Termasuk pembebasan parkir pada minimarket Indomaret dan Alfamart yang sudah menjamur sampai ke pemukiman masyarakat," kata Afrizal, warga Kota Pekanbaru, Rabu (19/2/2025).
Menurut Afrizal, sudah lama pengenaan parkir di gerai Indomaret dan Alfamart dikeluhkan oleh masyarakat.
"Kita cuma belanja Rp 10 ribu di Alfamart dan Indomaret, tapi bayar parkirnya Rp 2 ribu. Ini kan gak masuk akal," katanya.
Radinal, warga Pekanbaru lainnya menegaskan, Pemko Pekanbaru harusnya membebankan parkir kepada pengelola gerai minimarket Indomaret dan Alfamart.
"Dulu pernah kita parkir gratis kalau belanja di Indomaret dan Alfamart. Tapi, Tiba-tiba ada petugas juru parkir yang datang menagih. Kalau bisa Wali Kota Pekanbaru ambil kebijakan bebaskan parkir di minimarket itu dan dibebankan ke pengelolanya," kata Radinal.
Radinal juga meminta agar Wali Kota Pekanbaru segera menata ulang titik-titik lokasi yang dibebankan retribusi parkir. Sebab, saat ini hampir semua kawasan ada petugas juru parkir.
"Dimana-mana sekarang ada juru parkir. Sampai ke pemukiman masyarakat pun ada petugas parkir. Harusnya, ada pembatasan zonasi dan kawasan yang dibebankan parkir. Agar Kota Pekanbaru tidak berubah menjadi kota parkir. Apa tak ada lagi sumber pendapatan daerah selain memungut parkir secara ugal-ugalan seperti saat ini?" kritik Radinal. (R-03)