Polres Kuansing Bongkar Jual Beli Pupuk Subsidi, 3 Pelaku dan 10 Ton Urea Diamankan
Polisi membongkar sindikat jual beli pupuk subsidi lintas provinsi di Kuantan Singingi, Riau. Foto: Dok SM News
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Polisi membongkar sindikat jual beli pupuk subsidi lintas provinsi di Kuantan Singingi, Riau. Pupuk subsidi yang harusnya disalurkan ke petani di Solok, justru dijual ke wilayah Riau.
Kapolres Kuantan Singingi (Kuansing) AKBP Angga Herlambang mengatakan kasus jual beli pupuk subsidi terungkap, Kamis (20/2/2025). Saat itu, polisi menerima laporan soal mobil pengangkut pupuk melintas.
"Kemarin tim menerima informasi sindikat pupuk subsidi akan melintas di Kuansing. Tim gabungan lalu memeriksa kendaraan truk BM 9931 AX," kata Angga Herlambang, Jumat (21/2/2025).
Benar saja, saat diperiksa tim menemukan pupuk jenis urea yang ditutupi terpal warna biru. Bahkan sopir dan pemilik barang tidak dapat menunjukkan dokumen kelengkapan.
Ketiga pelaku, ST, SA dan MY mengaku jika pupuk pupuk bersubsidi dibawa dari Solok, Sumatera Barat. Pupuk didapat dari pelaku yang juga masuk dalam sindikat.
"Pupuk ini didapat dari Solok di Sumatera Barat. Jadi akan diedarkan di Riau seperti Pelalawan dan Kuantan Singingi. Tapi tak ada dilengkapi dokumen lengkap," katanya.
Kasat Reskrim Polres Kuansing AKP Shilton memastikan pupuk dikumpulkan sindikat di Sumatera Barat dari para petani. Lalu pupuk dijual ke Riau tanpa dilengkapi izin.
"Pupuk dari Solok, jadi ada pengepul di sana yang mengumpulkan pupuk subsidi dari petani. Jadi diambil kuota perzona, baru dijual ke luar Solok. Jadi kita lihat inj tidak punya izin edar dan menjualnya di luar zona distribusi pupuk subsidi," kata Shilton.
Dalam pemeriksaan juga terungkap para pelaku sudah memainkan bisnis haram sejak 2 tahun terakhir. Pupuk diedarkan kepada pembeli dengan harga yang telah ditentukan sebagai pupuk subsidi.
"Yang jelas ada keuntungan yang mereka dapatkan dengan jual beli pupuk subsidi. Dibeli harga subsidi dan dijual mendekati harga pupuk non subsidi. Ini sudah hampir 2 tahun mereka main," kata Shilton.
Selain mengamankan tiga pelaku dan juga pupuk sebanyak 10 ton, polisi juga masih mendalami keterlibatan pelaku lain. Tidak terkecuali pemilik barang dan pengepul di Sumatera Barat. (R-05)