Unilak dan ISTN Jalin Kemitraan Strategis untuk Pengembangan Pendidikan Digital
![Unilak dan ISTN Jalin Kemitraan Strategis untuk Pengembangan Pendidikan Digital](https://www.sabangmeraukenews.com/foto_berita/2025/02/2025-02-13-unilak-dan-istn-jalin-kemitraan-strategis-untuk-pengembangan-pendidikan-digital.jpg)
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau, melakukan kunjungan penting ke Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta, pada Kamis (13/2/2025). Foto: Dok SM News
SABANGMERAUKE NEWS, Riau – Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau, melakukan kunjungan penting ke Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta, pada Kamis (13/2/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk membahas dan merancang Memorandum of Understanding (MoU) yang akan menjadi landasan kerja sama dalam pelaksanaan Foundation Program.
Delegasi Unilak dipimpin oleh Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Dr. Yogi Yunefri, MKom. Dia didampingi oleh tokoh-tokoh penting seperti Ketua dan Sekretaris Umum PGRI Provinsi Riau, Prof Dr Adolf Bastian, MPd, Dr Zulfikar, SE, MM, serta CEO PT. Garuda Cyber Indonesia, Bantuan, ST, MM.
Pertemuan ini menjadi forum penting bagi kedua belah pihak untuk membahas secara mendalam rencana kerja sama, terutama dalam pengembangan Foundation Program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi akademik dan profesional mahasiswa. Salah satu fokus utama dalam diskusi ini adalah transformasi digital dalam perkuliahan.
Kedua institusi menyadari bahwa pendidikan di era modern ini harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, implementasi teknologi digital menjadi langkah strategis untuk menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan relevan bagi mahasiswa.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer Unilak, Dr. Yogi Yunefri, MKom, menekankan bahwa pertemuan ini tidak hanya membahas tentang digitalisasi pendidikan. Namun, juga tentang bagaimana menciptakan sistem pendidikan yang tidak monoton dan membosankan.
"Kami ingin menghadirkan sistem pendidikan yang lebih menarik dan relevan dengan kebutuhan industri," ujarnya.
Dijelaskan dia, metode pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa. Hal ini agar tidak membuat mahasiswa merasa jenuh.
"Pendekatan berbasis proyek (project-based learning), simulasi dunia kerja, serta integrasi teknologi interaktif adalah beberapa cara yang kami anggap efektif untuk membuat proses pembelajaran lebih hidup dan menarik," sebutnya.
Selain itu, Dr Yogi juga menyoroti pentingnya pengakuan keahlian mahasiswa melalui sertifikasi profesional. Menurutnya, di era digital ini, gelar akademik saja tidak cukup.
Mahasiswa juga perlu memiliki sertifikasi yang diakui oleh industri agar kompetensi mereka lebih terukur dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan adanya kerja sama ini, pihaknya berharap dapat memastikan bahwa lulusan Unilak dan ISTN tidak hanya memiliki pengetahuan teoretis.
"Tetapi juga memiliki keahlian praktis yang diakui secara luas, baik di tingkat nasional maupun internasional," tambahnya.
Sementara itu, Dr. I Wayan Gede Suharta Dewantara, MM, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik ISTN, menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa ISTN juga memiliki komitmen yang kuat untuk terus mengembangkan sistem pembelajaran berbasis teknologi.
"Kami percaya bahwa sinergi antar perguruan tinggi adalah kunci untuk menghadapi tantangan pendidikan di era digital. ISTN akan terus berupaya untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih responsif terhadap kebutuhan mahasiswa dan industri," katanya singkat. (R-05)