Jengkelnya Warga Pekanbaru Alami Kebanjiran, Saat Wali Kota Firdaus Pergi 'Melancong' ke Mesir
SabangMerauke News, Pekanbaru - Media sosial diramaikan oleh kondisi Kota Pekanbaru yang mengalami kebanjiran di sejumlah titik akibat hujan turun, Jumat (8/4/2022). Warganet menyebut Kota Madani telah berubah menjadi kota berkuah.
"Seperti main water boom di tengah jalan. Kota Pekanbaru benar-benar jadi kota berkuah. Jalan banjir," kata seorang Ri, warganet dalam postingan di Facebook, Sabtu (9/4/2022) pagi tadi.
Hujan yang mengguyur Pekanbaru tadi malam memang membuat banjir dan genangan air di sana-sini. Bahkan di wilayah pusat kota sekali pun, air berkumpul bak menjadi kolam.
Warganet lantas mengaitkan sikap cuek Wali Kota Pekanbaru, Firdaus yang ngotot tetap melakukan perjalanan dinas ke Mesir, akhir Maret lalu. Kemunculan Firdaus dalam sebuah foto di depan restoran diduga berada di Kota Istanbul, Turki makin membuat warganet kesal. Ia dijadwalkan kembali ke Tanah Air hari ini.
"Ada pertunjukkan buaya sekarang di Kota Madani ini," kata Ih, warganet lainnya.
Kota Madani adalah slogan yang diciptakan duet pemerintah Kota Pekanbaru Firdaus-Ayat yang sudah berkuasa 10 tahun. Sebelumnya, di era Wali Kota dijabat oleh Herman Abdullah, kota ini berjulukan Kota Bertuah. Firdaus-Ayat akan berakhir masa jabatannya pada 22 Mei mendatang.
Netizen lantas mengungkapkan kekesalannya atas kondisi banjir yang melanda kota.
"Kita tunggu omongannya (Firdaus, red). Kemarin dia bilang ngeluarin 1 rupiah untuk dapat seribu rupiah. Jangan-jangan hanya menguntungkan bagi si traveller," kata Zi dalam komentarnya.
Ikhwal keberangkatan Firdaus bersama sejumlah pejabat tinggi Pekanbaru ke Mesir memang sudah diprotes keras oleh banyak kalangan. Tak hanya politisi, aktivis mahasiswa juga melayangkan suara keras menolak kepergian Firdaus ke Mesir. Firdaus dinilai memanfaatkan sisa masa jabatan yang hanya sekitar sebulan lagi.
Namun, mendapat kritik keras justru Firdaus membela diri. Menurutnya, kepergiaannya ke Mesir amat penting. Katanya, ibarat mengeluarkan satu rupiah untuk mendapatkan seribu rupiah. Ia bahkan menuding para pengeritiknya tidak mengerti tentang manfaat kunjungannya ke Negeri Piramida, tempat Firaun pernah berkuasa itu. (*)