Polisi Bakar 5 Rakit Penambang Emas Ilegal di Kuansing, Pekerja Kabur Duluan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau masih saja terus terjadi meski pihak kepolisian berulangkali melakukan penangkapan terhadap pelakunya.
Tampaknya kilauan emas membuat mereka seolah tak jera.
Seperti para pelaku penambangan emas ilegal di Desa Gunung Kesiangan, Kecamatan Benai.
Meski pernah ditertibkan beberapa kali, namun aktifitas PETI masih saja terjadi di lokasi itu.
Penambangan emas ilegal di desa tersebut digerebek oleh Polsek Benai pada Minggu, (9/2/2025) setelah adanya informasi dari masyarskat yang resah dengan aktifitas yang merusak lingkungan tersebut.
Kapolres Kuantan Singingi AKBP Angga F Herlambang melalui Kapolsek Benai Ipda Hainur Rasyid, SH mengatakan pada saat tim ke lokasi yang dilaporkan, tim dari Polsek Benai menemukan adanya lima unit rakit PETI.
Hainur menjelaskan, untuk mencapai lokasi petugas harus melewati area rawa yang berlumpur.
Selain itu, jumlah personel yang terbatas serta minimnya peralatan pendukung juga menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan tugas ini.
"Namun saat kami tiba di lokasi, kami tidak menemukan para penambang. Diduga mereka sudah tahu akan adanya razia PETI di lokasi tersebut," ujar Ipda Hainur, Senin (10/2/2025).
Kendati demikian Polsek Benai akan melakukan patroli dan pemantauan di wilayah rawan aktivitas PETI guna menekan praktik pertambangan ilegal yang berpotensi merusak lingkungan dan merugikan masyarakat.
Untuk mencegah aktivitas ilegal ini terus berlanjut, petugas kemudian melakukan pengintaian di sekitar lokasi dengan harapan dapat menangkap para pelaku yang kembali beroperasi.
Namun, setelah menunggu beberapa waktu, tidak ada pelaku yang muncul di lokasi.
Karena tidak ada pelaku yang kembali ke lokasi, petugas akhirnya melakukan pengrusakan terhadap peralatan yang ditemukan.
"Sebagai bentuk tindakan tegas, kami melakukan pengrusakan terhadap lima unit rakit PETI dengan cara membakar dan menghancurkan mesinnya. Ini sebagai peringatan agar aktivitas pertambangan ilegal di wilayah ini tidak terus berlangsung," ujar Hainur.
Selain itu, Polsek Benai juga memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar agar tidak terlibat dalam aktivitas PETI.
Warga diminta untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dengan segera melaporkan apabila menemukan adanya kegiatan pertambangan ilegal di lokasi tersebut di kemudian hari.
"Kami mengimbau agar warga tidak segan-segan untuk melapor ke polisi jika menemukan adanya praktik di lingkungannya. Kami juga mengedukasi warga sekitar bahwa aktifitas PETI ini berdampak buruk bagi lingkungan, seperti banjir," ujar Hainur.(R-04)