Ramai-ramai Netizen Kecam Kondisi Jalan Lintas Sumatera di Rokan Hilir Berlumpur Licin: Gugat PT PHR, Zaman Chevron Gak Pernah Begini!
![Ramai-ramai Netizen Kecam Kondisi Jalan Lintas Sumatera di Rokan Hilir Berlumpur Licin: Gugat PT PHR, Zaman Chevron Gak Pernah Begini!](https://www.sabangmeraukenews.com/foto_berita/2025/02/2025-02-08-ramai-ramai-netizen-kecam-kondisi-jalan-lintas-sumatera-di-rokan-hilir-berlumpur-licin-gugat-pt-phr-zaman-chevron-gak-pernah-begini.jpg)
Kondisi jalan lintas Sumatera di Balam, Rokan Hilir yang berlumpur akibat tanah tercecer dari truk proyek PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Foto: SM News
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kalangan netizen mengecam keras kondisi jalan lintas Sumatera di Rokan Hilir, Riau yang dipenuhi lumpur menyebabkan insiden kecelakaan lalu lintas. Lumpur yang melumuri aspal jalan berasal dari ceceran tanah oleh kendaraan truk yang keluar masuk wilayah kerja PT Pertamina Hulu Rokan, operator pengelola Blok Rokan.
Sejumlah netizen banyak yang protes, ternyata pernah melihat dan melewati ruas jalan lintas tersebut. Mereka heran mengapa tidak ada tindakan tegas ke pihak yang menyebabkan kondisi jalan kotor dan tercemar.
Respon netizen bernada negatif dituangkan lewat komentar-komentar mereka pada akun TikTok @SabangMeraukeNews yang diposting sejak Kamis (7/2/2025) lalu. Postingan ini telah dilihat sebanyak 46 ribu kali dan mendapat ratusan komentar netizen.
Sejumlah netizen membanding-bandingkan kondisi pengelolaan Blok Rokan era PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang dinilai jauh lebih baik, ketimbang saat ini dikelola PT Pertamina Hulu Rokan. PHR ditunjuk pemerintah menjadi pengelola Blok Rokan sejak 9 Agustus 2021 lalu, karena masa konsesi Chevron telah habis.
"Sudah tau kan beda nya jaman chevron dan PHR," tulis akun @PERxxx.
"Waktu chevron kemaren ga kayak gitu," tulis akun @BUKxxx.
"Knp lebih perhatian asing dari pada kita yyy," singgung akun @USExxx.
"Itulah bedanya perusahaan luar sama pemerintah, zaman caltex& Chevron mna ada kek gini dulu, infrastruktur jln smua bgus, pipa2 bersih, sungai2 dicuci, cuma Pertamina lh yg kek bgini," kritik akun @Manxxx.
"Semenjak udah ga dipegang sama cevron habis jalan rusak semua..!" komentar akun lainnya.
"Zaman Chevron dipastikan keselamatan demi masyarakat umum dijalan..namun semenjak di ambil alih pemerintahan...semua amburadul... termaksud jalan yang berlobang hanya ditimbun aspal kasar...hmmmm BUMN," sindir akun @Zamxxx.
Ada juga yang menyerukan agar PT PHR digugat atas kondisi jalan tersebut.
"Gugat PHR nya," tulis akun @Eddxxx.
"Bisa di tuntut itu.pencemaran jalan mengakibatkan kecelakaan," komentar akun @Dedxxx.
Netizen juga mempertanyakan sikap pemerintah dan aparat yang dinilai tak bertindak atas kondisi jalan tersebut. Mereka berharap agar pihak yang bertanggung jawab dijatuhkan sanksi.
"Mana ni pemda ny,, apa uda penuh kantong kalian kalok belum sxan aspal ny dikeruk ganti tanah," tulis akun @Sobxxx.
"Betul sekali sy hampir juga terguling....tolong kepada instansi terkait mohon jalan tersebut dibersihkan dari lumpur.harusnya kendaraan proyek di bersihkan dulu sebelum memasuki jalan lintas," komentar akun @Masxxx.
"Pemerintahan setempat Uda geser isi kepala nya," tulis akun @Abixxx.
Sejumlah netizen juga turut men-tag akun milik Menteri BUMN, Erick Thohir dan akun Partai Gerindra.
"@gerindra lihat pak ini jalan lintas tapi seperti tidak jalan lintas dan membahayakan bagi pengendara," tulis akun @Lisxxx.
"@gerindra @DPD Gerindra Riau gimna ni min.??????," singgung akun @Sinxxx.
"@erick.thohir," colek akun @Arixxx.
Berikut celoteh netizen lain yang ikut nimbrung dalam kolom komentar akun TikTok @ SabangMeraukeNews:
@henxxx: Zaman caltex dulu nga pernah begini
@kurxxx: Besar tu suap nya mkn nya amn2 ajh
@Timxxx: disiram licin, ga di siram debu, nasib tinggal d Riau
@Brexxxx: Pemerintah setempat nya senyum " saja
@Echxxx: Sangat sangat meresahkan
@INDxxx: Jalan lintas kyk uda jalan kebon warna jalannya
@Wanxxx: Doakan pemimpin baru bisa tegur PHR
@rajxxx: Pertamina gk bisa kerja
@Cofxxx: Pada kemana nih APH setempat terutama dishub ??
@Adhxxx: Ini seharusnya Pertamina yg tanggung jawab
@Sirxxx: Tidak ada lagi yg nmnya safety number one
@Darxxx: Mobil" PT di duri pun kek gitu juga. sudah keluar masuk ke PT dia, jalan penuh debu dan lengket di aspal. kasihan pengguna sepeda motor. apasalah nya mau keluar masuk itu di adain tukang siram/cuci untuk armada nya. pasti gabakal kalo hujan jalan licin. panas berdebu.
@Papxxx: @Pertamina perhatikan ni
@Banxxx: Woy pertamina baa ko
@Akuxxx: Jika benar ini krn aktivitas PT. PHR, maka Perusahaan ini hrs bertanggung jawab.., memang jalan aspalnya selalu dipenuhi tanah merah, apalagi kalau hujan tanahnya naik ke mobil dan menyebabkan jalan menjadi sangat licin.
@☆𝕯xxx: Nunggu ada korban baru mau bertindak?
@Riaxxx: Produksi lokal memang aneh....
@Sutxxx: Minta ganti rugi aja klo emang gara2 itu proyek PT.krn harus nya mereka membersihkan kaki2 unit yg berlumpur sebelum ke jalan lintas,krn klo tidak ya begini lah jadi nya,orang lain jadi korbannya.
@Aktxxx: Semenjak pertamina yg megang kontrak semua jalan riau hancur, dan satu lagi udah nggk ada sama mereka batas kecepatan maximum, udah kaya mobil bus nyari sewa, maaf kalaw salah
@Pasxxx: Tanggung jawab PHR, kemarin ad mobil gara2 tanah longsor trus mobil ngantam pipa, kalian nuntut kan, minta ganti rugi? skrg kalian harus di tuntut ini untuk ganti rugi. gara2 aktifitas kalian ini
@ℙxxx: Percuma klen posting2 di media gk ada artinya. buang2 waktu aja.gk ngaruh sama pemerintah. kita nikmati ajalah
@Gonxxx: Tanggung jawab kinerja kerja PT phr kurang sop....keuntungan kalian warga pengguna jalan jadi korban. laka.
@Rahxxx: Ini jln lintas kok Uda mcm jln kampg y pemerintahan ny buta atau Uda kena suap y makanya diam aj mkn gaji buta
@Bolxxx: Akibat di ambil alih Sm pemerintah semua akses jln pun hancur. Riau full koruptor. @gerindra Mn berani kemari
@BANxxx: LEBIH BAIK DI OLAH CEVRON JALAN DI PERHATIKAN DARI PAFA PERTAMINA ORANG LOKAL SEMUAA YG NGELOLA TAPI BRENGSEK SEMUAAAA
@angxxx: Apa yg puya proyek kenal hukum, atau kebal hukum
@Jupxxx: PHR perusahaan Elit kinerja Pelit
@kitxxx: Chevron aman dan tenteram di pegang pertamina hancur leburr.
Warga Blokir Kendaraan Perusahaan
Sebelumnya diwartakan, warga Kepenghuluan Bangko Bakti, Kabupaten Rokan Hilir melanjutkan aksi pemblokiran kendaraan operasional PT Pertamina Hulu Rokan dan mitra kerjanya. Sikap tersebut menyusul deadlock-nya pertemuan antara perwakilan PT PHR dengan warga pada Jumat (7/2/2025) kemarin.
Menurut seorang warga bernama Syafrizal, pihak PT PHR tidak memberikan keputusan apapun terhadap tuntutan warga yang mendesak jaminan pembersihan badan jalan lintas Sumatera yang kerap berlumpur akibat tanah tercecer dari truk perusahaan.
"Pertamina tidak ada kasih keputusan. Jadi penyetopan (kendaraan) berlanjut sampai ada keputusan pasti dari Pertamina," kata salah satu Syafrizal.
Menurutnya, warga mengizinkan kendaraan truk dan operasional perusahaan masuk ke lokasi pembuatan sumur minyak. Tapi, kendaraan tersebut tak boleh keluar dari lokasi proyek.
"Karena kalau truk itu keluar, pasti bawa tanah dan lumpur lagi," tegasnya.
Datuk Penghulu (kepala desa) Bangko Bakti, Rudi Hartono juga membenarkan pertemuan warga dengan PT PHR tidak menghasilkan keputusan.
"Tidak ada keputusan," kata Rudi.
Picu Kecelakaan Lalu Lintas
Sebelumnya diwartakan, jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir kini seakan menjadi arena tarung maut. Kondisi sebagian ruas jalan dipenuhi lumpur dari tanah tercecer yang diangkut truk untuk kebutuhan operasional PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), operator pengelola Blok Migas Rokan.
Lumpur yang menempel di aspal menyebabkan kondisi jalanan menjadi licin. Kecelakaan lalu lintas berulang kali terjadi. Truk bahkan terbalik di tengah jalan, bus antar lintas provinsi terlempar ke tepian jalan hingga mengangkangi parit di tepian jalan. Pengguna sepeda motor tergelincir jatuh menyebabkan warga setempat luka-luka.
Keadaan ini sebenarnya sudah lama terjadi. Tanah yang tercecer dari truk lamban dibersihkan. Ketika hujan turun, tanah menjadi lumpur licin dan aspal pun menguning.
Tak tahan dengan kondisi jalan yang memicu maut, warga Desa Bangko Bakti, beramai-ramai protes. Mereka membentangkan spanduk dan menghentikan truk yang keluar masuk dari area kerja PT PHR pada Kamis (6/1/2025) lalu.
"Kami Masyarakat Bangko Bakti Menuntut PT PHR dan Mitranya. Kembalikan Jalan dan Lingkungan Kami yang Aman, Nyaman dan Bersih," demikian bunyi narasi salah satu spanduk yang dibentang warga.
Di titik lain, ada lagi spanduk bertuliskan "Hentikan Segera Operasional PT PHR Beserta Mitranya yang Merusak Lingkungan Bangko Bakti,". 2 Tahun Lebih PT PHR Beserta Mitranya Memberikan Makan Masyarakat Bangko Bakti dengan Lumpur dan Debu".
Seorang warga Bangko Bakti, Syafrizal menerangkan, kondisi jalan lintas selalu menjadi kubangan lumpur apabila hujan turun. Tidak sedikit kendaraan yang tergelincir dan bahkan terperosok ke beram jalan.
"Jalan berlumpur kembali terjadi sejak beberapa hari terakhir. Yang rugi juga bukan hanya kami masyarakat setempat, tapi orang lain yang melintasi jalan lintas Sumatera ini," kata Syafrizal.
Dia dan warga Desa Bangko Bakti lainnya sangat menyesalkan karena sejak PT PHR beroperasi di kampungnya, lingkungan menjadi rusak tercemar.
"Jika hujan jalan berlumpur. Saat panas jalan berdebu," katanya geram.
Lantaran tak ada kepedulian dari PT PHR maupun otoritas terkait, warga meminta agar PHR memindahkan Desa Bagan Sakti, karena warga sudah tak tahan lagi dengan kondisi tersebut.
"Kami minta Pemkab Rohil dan Pemprov Riau serta pemerintah pusat agar bertindak. Jangan tutup mata. Apakah dengan kondisi ini kami masyarakat masih layak tinggal lagi di Bangko Bakti ini. Tolonglah peduli dan punya keberanian menindak," kesal Syafrizal. (R-02)