Kok Satpol PP Pekanbaru Cuma Berani Razia Kedai Kopi Jalanan: Cafe Besar, Mal dan Hotel Gimana?
SabangMerauke News, Pekanbaru - Tindakan razia Satpol PP Pekanbaru yang membubarkan pengunjung warung kopi pinggiran jalan diprotes keras. Satpol PP dituding hanya berani menindak pedagang kecil, namun tak bernyali merangsek ke pengusaha level mal dan restoran hotel.
"Tindakan Satpol PP itu keliru. Berani gak mereka razia ke restoran di mal dan hotel? Kalau memang menegakkan aturan, seharusnya adil dan tidak diskriminatif," tegas aktivis sosial, Martin SH.
Ia menilai tindakan razia bernuansa represif dengan membubarkan pengunjung kedai kopi, tidak etis dan berdasar. Hal tersebut merupakan tindakan tidak peka dan sensitif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat yang terpukul pandemi Covid-19.
"Bagaimana pengusaha kedai kopi membayar gaji pekerjanya? Bagaimana THR karyawan mereka? Apakah pemerintah mau membayar gaji mereka," tegas Martin.
Ia menegaskan, seharusnya Satpol PP dan perangkat Pemko Pekanbaru memberikan pelayanan kepada para pedagang warung kopi. Tindakan membebankan perizinan kepada warung kopi yang buka saat puasa, sudah ketinggalan zaman.
"Seharusnya, Satpol PP atau perangkat pemerintah lain mendatangi baik-baik warung kopi. Ngomong soal ketentuan. Masak harus mengurus izin buka warung ke kantor pemerintah. Bikinlah pelayanan yang simpel, jangan terlalu birokratis. Petugas harusnya datang ke warung, bukan pedagang disuruh mengurus izin ke kantor pemerintah," kata Martin.
Diberitakan aksi Satpol PP Pekanbaru membubarkan warung kedai kopi dilakukan hari ini, Jumat (8/4/2022). Para pengunjung dibubarkan dan pemilik usaha warung kopi diberikan sanksi oleh Satpol PP. (*)