Banjir Pelalawan Masuki Hari ke-19, Ruas Jalan Masih Tergenang
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kabupaten Pelalawan telah dilanda banjir selama 19 hari lamanya. Daerah yang terparah terendam yakni Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Langgam hingga Minggu (2/2/2025).
Banjir di kedua kecamatan ini masih melumpuhkan beberapa akses jalan penghubung Desa, kelurahan, dan bahkan antar kecamatan.
Jalan Koridor RAPP yang menjadi penghubung Kecamatan Langgam dengan Pangkalan Kerinci sampai saat ini masih lumpuh akibat banjir.
Alat transportasi darat jenis apapun belum bisa melintas dan masih ditutup sejak 20 Januari lalu.
Termasuk aktivitas penyeberangan ponton di Kelurahan Langgam masih berhenti beroperasi, karena Sungai Kampar meluap.
"Memasuki hari ke 19 ini, debit Sungai Kampar menurun ke titik 3,3 meter. Akses jalan masih banyak yang terendam air," ujar Komandan Koramil (Danramil) 09 Langgam, Kapten Arh Aswin Sembiring kepada media, Minggu (2/2/2025).
Sejumlah wilayah di Pangkalan Kerinci masih dibelenggu banjir terutama akses penghubung desa dan kelurahan.
Seperti di Desa Rantau Baru yang sudah lama terisolir lantaran air menggenangi badan jalan sepanjang 300 meter dengan ketinggian 3 sampai 45 Cm. Sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Demikian dengan Desa Kuala Terusan belum bisa dilewati dari jalur darat, karena banjir merendam akses jalan menuju pemukiman dengan ketinggian 45 cm.
Jalan ke pemukiman sudah tidak bisa dilintasi kendaraan roda 2 maupun roda 4. Banjir juga merendam perumahan warga di Jalan Koridor Kilometer 8 dan sekitarnya. Ketinggian air sekitar 10 sampai 35 Cm.
"Banjir masih terpantau di Jalan Sultan Syarif Hasim, ada tiga titik banjir dengan ketinggian rata-rata 35 Cm. Sebagian sudah bisa dilewati kendaraan," tambah Kapten Aswin Sembiring.
Sedangkan di Kecamatan Langgam, Dusun Muaro Sako Kelurahan Langgam. Air menggenangi jalan sepanjang 800 meter dan pemukiman warga dengan ketinggian 5 sampai 48 cm.
Untuk jalan menuju pemukiman sudah tidak bisa dilintasi kendaraan roda 2 maupun roda 4. Jalan penghubung Kelurahan Langgam dengan Desa Lubuk Ogung Kecamatan Bandar Seikijang juga masih dibelenggu banjir sepanjang 500 meter dengan ketinggian 5 sampai 65 Cm. Jalan lintas ini belum bisa dilalui sepeda motor maupun mobil.
Kemudian jalan penghubung Desa Tambak dengan Desa Sotol digenangi air sepanjang 700 meter dengan ketinggian air mencapai 5 sampai 53 cm. Kendaraan milik warga belum bisa melintas.
"Masyarakat masih menggunakan kapal pompong sebagai alat transportasi utama, dengan harga yang telah ditentukan penyedia jasa," katanya.
Petugas mengimbau masyarakat dan penyedia jasa penyeberangan untuk selalu waspada dan berhati-hati saat melintasi banjir. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. (R-04)