3 Desa di Rangsang Pesisir Gelap-gelapan Padahal Jaringan Listrik Sudah Lama Dibangun, Ternyata PLN Takut Kena Petir
SabangMerauke News, Selatpanjang - Sebanyak 3 desa Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti belum bisa menikmati listrik. Ironisnya, jaringan PLN sudah lama terbangun, namun hingga kini tegangan listrik belum sampai.
Meski tiang listrik dan kabelnya sudah terpasang beberapa bulan yang lalu, namun masyarakat di 3 desa belum dapat menikmati listrik dari perusahaan negara tersebut. Ketiga desa tersebut yakni Tenggayun Raya, Bungur dan Desa Telesung. Sementara 8 desa lain yang ada di Rangsang Pesisir sudah menikmati aliran listrik.
Aidi, warga Desa Bungur menerangkan, semula masyarakat sudah sangat gembira dengan adanya pemasangan tiang listrik oleh PLN. Namun hingga kini mereka belum mengetahui sampai kapan gelap tidak lagi menghantui mereka.
"Kita tak mau pula ketika dihidupkan lalu bermasalah dan menjadi tanggung jawab kita"
Beban warga kian bertambah, karena harus membeli solar yang mahal dan langka untuk menghidupkan mesin diesel.
"Untuk menghidupkan mesin diesel selama 5 jam saja, harus keluar duit Rp 40 ribu," kata Aidi kepada SabangMerauke News, Kamis (7/4/2022).
Manajer PLN Rayon Selatpanjang, Richard Tambunan menyatakan, walaupun tiang listrik beserta kabelnya sudah terpasang, namun pihaknya belum berani untuk mengalirkan listrik untuk ketiga desa tersebut.
Adapun masalah teknis yang terjadi yakni karena grounding trafo yang terpasang tidak sesuai spesifikasi. Idealnya suatu grounding besar tahanan sebaran atau resistansinya maksimal 5 ohm satuan hambatan listrik.
"Ada sebagian trafo grounding-nya belum bagus. Itu berjumlah sebanyak 6 unit trafo. Imbasnya kalau ada petir, resikonya bisa sangat berbahaya," ungkapnya.
Richard menjelaskan kalau saat ini Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) sudah digesa untuk menyelesaikan hal tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak UP2K minta hal ini segera dipercepat. Karena hal itu merupakan wewenang dan juga tanggung jawab mereka. Kita tak mau pula ketika dihidupkan lalu bermasalah dan menjadi tanggung jawab kita," ucapnya.
Adapun target penyelesaian pekerjaan, kata Richard, akan dilakukan sebelum Idul Fitri.
"Sudah lama juga itu, kalau tak salah semenjak saya bertugas di sini. Hingga saat ini kita terus menggesa UP2K dan kita targetkan ini akan selesai sebelum perayaan Idul Fitri, karena kasihan juga warga di sana," pungkasnya. (R-01)