Pj Gubernur RIau Harap Kontribusi Migas Riau Terus Meningkat
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Penjabat Gubernur Riau Rahman Hadi berharap PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan bisa memproduksi migas 1 juta barel per hari sehingga Riau memberikan kontribusi nasional yang lebih besar lagi.
"Kita optimistis produksi migas di Riau dapat terus meningkat, sehingga target ditetapkan pemerintah pusat sebesar 1 juta barel per hari itu dapat terpenuhi," kata Rahman Hadi kepada media di Pekanbaru, Sabtu (25/1).
Berdasarkan data, PT (PHR) WK Rokan sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Hulu Migas yang beroperasi di tujuh kabupaten/kota provinsi Riau, mencatatkan lifting minyak sepanjang 2024 mencapai 58 juta barel.
Bahkan eksekusi pemboran untuk 4 sumur produksi lain direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2025.
PHR pada tahun 2024 juga menemukan dua reservoir/sumur primer minyak dan gas (migas), pemukul besar (big hitter), di dua lapangan Wilayah Kerja (WK) Rokan, masing-masing Pinang #68 sebesar 1.020 barel minyak per hari (BOPD) serta sumur Pudu#23 sebesar 967 BOPD.
Lebih lanjut, Ia juga mengatakan capaian kerja SKK Migas di Riau juga sudah optimal. Ia berharap dengan kepemimpinan Kepala SKK Migas Sumbagut C.W. Wicaksono produksi migas di Riau dapat terus meningkat.
C.W. Wicaksono mengatakan target percepatan produksi migas sesuai arahan Presiden dan Menteri ESDM pada 2030 diminta untuk dipercepat sehingga PHR membutuhkan kolaborasi yang baik dengan pemerintah daerah khusus dalam percepatan perizinan, pembebasan lahan dan lain-lain.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola WK Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal.
PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul. WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina.(R-04)