Kesenjangan Digital di Kepulauan Meranti: Harapan Baru dengan Bantuan Internet BAKTI Kemkomdigi
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sulitnya akses internet di sejumlah wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti telah menjadi kendala utama dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk pelayanan pemerintah dan proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi ini bahkan membuat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolah-sekolah pelosok harus dilakukan jauh dari lokasi sekolah, karena minimnya infrastruktur jaringan internet.
Menanggapi permasalahan ini, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfotik) berupaya mencari solusi dengan mengusulkan bantuan internet kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) RI.
Bantuan tersebut berupa 34 paket konektivitas internet yang dialokasikan untuk 8 kantor desa dan 26 sekolah di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) di Kepulauan Meranti. Walau belum sepenuhnya mencakup seluruh wilayah, program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi kesenjangan digital di daerah.
"Sebagai langkah awal, program ini telah berhasil menyediakan perangkat dan akses internet di 34 titik lokasi sepanjang tahun 2024. Kami bersyukur atas dukungan dari Bupati dan pihak BAKTI yang memungkinkan ini terwujud," ungkap Kepala Dinas Diskominfotik, H. Febriady Asmara, Senin (20/1/2025).
Misi Pemerataan Akses Digital di Wilayah 3T
Bantuan internet ini merupakan bagian dari program 'Bakti Aksi' dan 'Bakti Sinyal' Kemkomdigi, yang bertujuan mendukung misi pemerataan akses telekomunikasi di wilayah 3T. Dalam usulan awal, Pemkab Kepulauan Meranti mengajukan bantuan untuk 210 titik layanan publik yang belum terjangkau akses internet. Namun, bantuan tahap pertama baru mencakup 34 lokasi prioritas.
"Kami berharap bantuan serupa dapat diperluas pada tahun 2025. Dengan infrastruktur ini, masyarakat di wilayah terpencil dapat menikmati layanan teknologi digital yang lebih merata," lanjut Febriady.
Melalui program ini, diharapkan pelayanan publik dan akses pendidikan di Kepulauan Meranti dapat meningkat, sekaligus membuka peluang baru untuk kemajuan masyarakat di wilayah 3T.
Sementara itu Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika, Abdul Mufid, menyatakan bahwa Pemkab Meranti terus berupaya memanfaatkan sistem informasi 'PastiBakti' yang disediakan Kemkomdigi. Sistem ini memungkinkan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi dan mengusulkan kebutuhan infrastruktur telekomunikasi secara terstruktur.
"Kami berkomitmen untuk mengejar titik-titik yang belum mendapatkan bantuan dengan terus berkoordinasi dengan pihak terkait. Akses internet adalah kebutuhan dasar yang harus dinikmati oleh semua masyarakat, dan ini menjadi langkah strategis untuk mengurangi kesenjangan digital di wilayah terpencil," tegas Mufid. (R-03)