PKS PT SPC Wilmar Grup di Rohil Didemo Masyarakat, Tuntut Harga TBS Stabil
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Ratusan warga masyarakat KM 38 Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir melakukan demontrasi di Pabrik Kelapa Sawit PT Sinar Perdana Caraka (SPC), Kamis (9/1/2025) pagi.
Pantauan di lokasi, masyarakat yang mengatasnamakan Alias Masyarakat Peduli (AMPLI) memulai orasi sebelum ke pintu gerbang lokasi pabrik. Teriakan ganti atau tuntutan agar manager unit usaha Wilmar Grup untuk mundur dari jabatannya. Petugas kepolisian dan TNI AD tampak sedang melakukan PAM di lokasi.
Hal itu dikarenakan murahnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit masyarakat tempatan dan diduga manager PT SPC melakukan tindakan sewenang-wenang atas kebijakannya.
Dari informasi yang diperoleh, dalam surat pemberitahuan ke Polres Rokan Hilir dan tertulis dalam spanduk ada 3 point atas ketidakpuasan masyarakat diantaranya;
1. Terjadinya penyortiran buah kelapa sawit yang dilakukan oleh PT SPC yang begitu banyak sehingga berdampak pada pekerja.
2. Terjadinya ketidakpuasan petani lokal terhadap TBS yang diterima oleh PKS PT SPC
3. Harga TBS yang rendah jika dibandingkan dengan PKS yang lain bahkan lebih rendah dari harga RAM atau Peron.
Awalnya perwakilan massa dipersilakan untuk masuk ke kantor, namun menolak dan meminta Manager Mill Mulyadi untuk turun menemui massa.
Mulyadi pun menemui massa dan menyampaikan agar perwakilan masyarakat untuk masuk ke dalam kantor. Awalnya masih menolak hingga akhirnya koordinator aksi dan perwakilan masyarakat masuk ke dalam kantor. Sisanya masih menunggu di luar pintu gerbang kedua membentang tenda di jalan.
Dari pertemuan yang dihadiri tokoh masyarakat Jerly Silalahi, Riko dan koordinator aksi AMPLI Ikram Siahaan dan dari pihak perusahaan yakni Mulyadi, Kepala Operasional E Hutasoit, L Sipayung selalu SSL dan Ismail Hasibuan selaku Humas didapati kesepakatan sebagai berikut:
1. Melakukan penyaluran CSR secara terbuka dan transparan dengan mengikutsertakan masyarakat dan pemerintah setempat.
2. Mengutamakan pembelian TBS lokal dari petani setempat (Kec.Balai Jaya).
3. Dapat bersaing dengan PKS yang ada di Kec. Balai Jaya dalam hal Harga TBS yang disesuaikan dengan kualitas TBS yang diterima.
4. Dalam hal penerimaan karyawan akan dilaksanakan secara terbuka yang akan diberitahukan melalui Pemerintah setempat.
Sebelumnya, koordinator aksi Ikram Siahaan menyampaikan kepada masyarakat bahwa tuntutan agar manager mundur dari jabatannya, merupakan kewenangan internal perusahaan dan akan purna tugas dalam beberapa bulan ke depan. Namun masyarakat seperti kurang menerima dan berharap Mulyadi mundur dari jabatannya segera.
Selanjutnya massa membubarkan diri sekira pukul 13.40 WIB setelah mendengarkan hasil kesepakatan tersebut. (R-03)