Sampah Menumpuk di TPA Jelang Akhir Tahun Gara-gara Alat Berat DLHK Pekanbaru Rusak
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru terus berupaya maksimal untuk mengatasi tumpukan sampah di Kota Bertuah.
Terlebih jelang akhir tahun 2024 ini, alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kembali rusak.
Dua alat berat ekskavator yang awalnya beroperasi di TPA untuk membongkar sampah dari truk pengangkut kini, keduanya malah rusak. Kerusakan alat berat tersebut membuat ritasi angkutan sampah dari sumber ke TPA menjadi terkendala.
Kendaraan angkutan sampah mengantre cukup lama karena alat berat rusak. Mengatasi alat berat yang rusak, Pemko Pekanbaru melalui DLHK meminta bantuan ke Pemerintah Provinsi Riau untuk meminjamkan alat berat.
Dengan pinjaman satu alat berat dari Provinsi Riau, angkutan sampah mulai membaik. Hanya saja, proses pembongkaran sampah di TPA agak melambat.
Biasanya dua alat berat yang beroperasi untuk pembongkaran, kini hanya dilakukan dengan alat berat dan dibantu satu alat bulldozer untuk membersihkan area pembongkaran.
Terkait hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK Kota Pekanbaru Reza Fahlevi mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk mengatasi tumpukan sampah di Kota Pekanbaru. Dia tak menampik banyaknya tumpukan sampah jelang akhir tahun ini.
Menurutnya, kondisi ini hampir terjadi setiap tahun. Hal itu dikarenakan produksi sampah yang meningkat jelang akhir tahun.
Namun saat ini, kata Reza, kendala utama dalam pengelolaan sampah di Pekanbaru yakni rusaknya alat berat yang beroperasi di TPA.
"Kendala kita adalah dua alat berat kita rusak sejak sepekan terakhir. Kemudian kita coba pinjam punya Provinsi Riau dapat satu alat. Tapi kemarin alat itu juga sempat rusak dan kita sudah perbaiki," ujar Reza, Selasa (24/12/2024).
Saat ini, lanjut Reza, hanya satu alat berat ekskavator yang beroperasi untuk membongkar sampah di TPA dan dibantu satu bulldozer. Tentunya ini berdampak antrean truk pengangkut.
Pihaknya mengaku, bahwa DLHK Pekanbaru tak memiliki anggaran lagi untuk menyewa alat berat. Menurutnya, sewa satu alat berat membutuhkan biaya yang cukup besar.
"Karena memang anggaran untuk sewa alat berat itu tidak ada lagi. Jadi kita saat ini hanya bisa memaksimalkan satu alat berat ekskavator dan satu bulldozer," ucapnya.
Dia juga mengupayakan agar alat berat yang rusak dapat segera diperbaiki sehingga dapat beroperasi kembali. Dia juga meminta maaf apabila masih ada tumpukan sampah yang tak terangkut.
"Jujur kita sudah berusaha maksimal. Tapi kita terkendala anggaran untuk sewa alat yang tidak ada. Sehingga kita hanya bisa mengoptimalkan alat berat yang ada," pungkasnya. (R-04)