Potong Tiga Sapi, Tokoh Pejuang Gelar Kenduri Sekampung Sebagai Ajang Refleksi Perjalanan dan Harapan Meranti
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Tanggal 19 Desember 2008 menjadi tonggak sejarah berdirinya Kabupaten Kepulauan Meranti. Hari ini, 19 Desember 2024, kabupaten termuda di Provinsi Riau ini telah genap berusia 16 tahun. Dua windu usia yang membawa Kepulauan Meranti melangkah jauh dari masa awal berdirinya, menghadapi berbagai tantangan, sekaligus mencatatkan banyak pencapaian penting yang patut direnungkan dan disyukuri.
Sebagai refleksi historis dari perjuangan panjang para tokoh dan masyarakat Tanah Jantan yang dengan gigih berjuang untuk memekarkan daerah ini, usia ke-16 menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat untuk mengenang sejarah pembentukan kabupaten ini.
Dalam rangka peringatan hari jadi ke-16, seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, para tokoh pemekaran yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Besar Pejuang Kabupaten Kepulauan Meranti (K2BKM) menggelar acara kenduri sekampung. Acara ini mengundang seluruh masyarakat Kepulauan Meranti untuk makan bersama di Taman Cik Puan Selatpanjang, Kamis (19/12/2024) pukul 11:00 siang, sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang kabupaten ini.
Tak tanggung-tanggung, tiga ekor sapi disembelih untuk dijadikan santapan bersama, salah satunya merupakan sumbangan dari Plt Bupati Kepulauan Meranti, H. Asmar. Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan, kekeluargaan, dan rasa syukur masyarakat Kepulauan Meranti atas keberadaan kabupaten yang telah memberikan berbagai kemajuan dan harapan.
Perjalanan dua windu ini tak lepas dari peran seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan para pejuang pemekaran. Dengan semangat kebersamaan yang terus terjaga, Kabupaten Kepulauan Meranti optimis melangkah menuju masa depan yang lebih gemilang.
Ketua Kerukunan Keluarga Besar Pejuang Kabupaten Kepulauan Meranti (K2BKM), Sudarto, mengungkapkan bahwa acara kenduri sekampung yang diadakan untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Meranti ke-16 adalah bentuk refleksi atas perjalanan panjang sekaligus wujud rasa syukur atas berdirinya kabupaten ini.
Menurut Sudarto, acara tersebut sengaja tidak memberikan undangan khusus.
"Acara ini dibuat dari masyarakat untuk masyarakat. Siapa pun yang merasa bagian dari masyarakat Kepulauan Meranti, baik pejabat maupun masyarakat biasa, dipersilakan hadir," jelasnya.
Sudarto menegaskan pentingnya menjadikan momentum peringatan hari jadi ini sebagai ajang refleksi atas capaian pembangunan yang telah diraih, sekaligus evaluasi untuk menentukan langkah-langkah strategis di masa mendatang.
"Kegiatan ini harus menjadi inspirasi dan motivasi untuk mengisi perjuangan dengan karya, prestasi, dan kerja produktif demi meraih masa depan yang lebih baik," tambahnya.
Dia juga berharap hasil refleksi ini mampu membangkitkan semangat pembenahan dengan tetap menjaga suasana kondusif di daerah. "Dalam suasana aman, tenteram, dan damai, kita bisa melaksanakan tahapan pembangunan dengan lebih optimal," ungkap Sudarto.
Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai pengingat perjalanan 16 tahun Kabupaten Kepulauan Meranti, baik keberhasilan yang telah diraih maupun tantangan yang masih harus dihadapi.
"Mari kita mengenang lembaran sejarah yang dipenuhi beragam keberhasilan, sekaligus merenungkan tantangan yang ada untuk bersama-sama membangun Meranti menuju masa depan yang lebih gemilang," tutupnya. (R-03)