Dua Warga Kampar Temui Jokowi, Adukan Konflik Lahan dengan Perusahaan
![Dua Warga Kampar Temui Jokowi, Adukan Konflik Lahan dengan Perusahaan](https://www.sabangmeraukenews.com/foto_berita/2024/12/2024-12-17-dua-warga-kampar-temui-jokowi-adukan-konflik-lahan-dengan-perusahaan.jpg)
Dua warga Riau bertemu dengan Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Foto : Istimewa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dua warga Riau bertemu dengan Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah.
Mereka diketahui abang beradik.
Jokowi mengunggah momen pertemuannya dua pria itu di akun Instagram pribadinya @jokowi pada Minggu (15/12/2024).
Ini seperti dilihat pada Selasa (17/12/2024).
Di video itu tampak kedua pria berdiri tegak di pintu keluar kediaman.
Mereka menunggu iring-iringan mobil Jokowi yang sedang mengarah keluar.
Kedua pria itu masing-masing mengenakan batik dan kemeja putih.
Mereka langsung bersujud sambil merapatkan kedua telapak tangan ke arah mobil hitam seperti jenis Toyota Alphard yang diperkirakan dinaiki Jokowi.
Tak lama setelah itu, pria yang berkemeja putih dengan peci di kepalanya langsung bangkit dan bergegas mendekat saat kaca depan mobil itu dibuka.
Lalu seorang pria yang keluar dari mobil di belakangnya dengan cekatan menghadang.
Iring-iringan dua mobil itu kemudian melanjutkan perjalanan.
Setelah itu di latar belakang video yang berbeda, tampak foto Jokowi sudah duduk satu meja di dalam sebuah ruangan.
"Dua hari lalu, sebelum waktu Salat Jum'at tiba, dua orang datang ke saya ingin menyampaikan sesuatu yang tampak penting. Saya menyampaikan kami melaksanakan ibadah Salat Jum'at terlebih dahulu, setelah itu dipersilahkan bertemu di kediaman. Usai Salat Jum'at, kami bertemu, dan mendengarkan dengan saksama keluh kesah mereka. Ternyata 2 orang laki-laki itu berasal dari Riau. Saya selalu terbuka untuk mendengarkan. Semoga saya bisa membantu," tulis Jokowi di unggahan itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media, kedua pria itu adalah abang beradik.
Pria berbatik bernama Irfan Syahputra dan berkemeja putih bernama Akmal, seorang Ninik Mamak dari Suku Chaniago.
Mereka berasa dari Desa Koto Aman Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar.
Mereka jauh-jauh ke Solo untuk mengadukan konflik lahan yang mereka alami bersama warga desa.
Konflik itu berhadapan dengan PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL). (R-04)