Ziarah ke Makam Orangtua, Gubernur Syamsuar Beri Pesan Menohok Ini
SabangMerauke News, Pekanbaru - Gubernur Riau, Syamsuar melakukan ziarah kubur ke kampung halamannya. Dalam laman Facebook resmi miliknya yang diposting, Sabtu (2/4/2022) pagi tadi, Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau tersebut melampirkan sejumlah foto sedang berdoa di makam sang ayah dan ibu. Ia tampak didampingi oleh sejumlah sanak keluarga.
"Beberapa hari lalu, kami menyempatkan diri pulang ke tanah kelahiran dan ziarah kubur Bapak dan Mak," demikian kalimat pengantar status Facebook tersebut.
Namun, dalam kalimat kedua status Facebook tersebut, Syamsuar memberi pesan yang cukup menohok bagi follower-nya. Ia mengutip pesan kedua orangtuanya agar tidak membalas siapa pun yang berniat buruk.
"Masih teringat pesan orang tuo kami dulu agar selalu niatkan hal baik di setiap langkah kita, dan jangan balas siapapun yang berniat buruk, karena insyaAllah akan menjadi penggugur dosa," demikian pesan moralnya.
Ia tidak menjelaskan lebih detil soal pesan moral tersebut. Sebaliknya, ia mengajak agar para follower menyayangi kedua orangtua jika masih hidup. Namun, jika orangtua telah tiada, ia menghimbau agar selalu mendoakan.
"Bagi Cik dan Puan yang apabila orang tuonyo masih sehat, jaga dan sayangilah mereka selalu dengan setulus hati. Bagi yang sudah wafat jangan putus mendoakan," tulis status Facebook tersebut.
"Karena wujud bakti seorang anak pada orangtua, tidak hanya terlihat dari sikap yang ditunjukkan. Tetapi memanjatkan doa kepada kedua orang tua, juga merupakan bentuk kasih sayang dan rasa syukur yang dapat di tunjukkan," tambahnya.
"Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā, ya Allah, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil. Aamiin yra," tutupnya.
Akhir-akhir ini, Gubernur Syamsuar kerap mendapat serangan brutal, khususnya menyangkut isu korupsi. Misalnya saja, aksi demonstrasi berjilid-jilid di Pekanbaru dan Jakarta dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Siak saat ia menjabat sebagai bupati di Negeri Istana tersebut.
Hingga saat ini, lembaga penegak hukum Kejati Riau tak kunjung menjelaskan ujung dari perkara bansos tersebut. Padahal, sudah lebih satu tahun proses penyidikan dilakukan.
Yang terbaru, Kamis (31/3/2022) kemarin, kelompok yang mengklaim mahasiswa antikorupsi di Jakarta juga melakukan demonstrasi di gedung KPK. Isu yang diangkat yakni dugaan suap dalam proses seleksi Direktur Utama Bank Riau Kepri pada 2019 silam.
Syamsuar telah membantah keras tudingan kelompok mahasiswa tersebut. Ia menyebut sebagai fitnah tak berdasar.
"Fitnah luar biasa," terangnya kepada SabangMerauke News via pesan WhatsApp. (*)