Pembangunan Jalan di Desa Batin Suir, Dinas PUPR Sebut Langkah Nyata Menuju Infrastruktur Lebih Baik
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Di sudut terpencil Desa Batin Suir, SDN 10 Lukun menjadi saksi bisu kegigihan para pendidik yang berjuang melawan kerasnya alam demi memberikan pendidikan bagi generasi bangsa.
Setiap hari, para guru di sekolah ini menempuh perjalanan melelahkan melewati jalan berlumpur di antara hutan bakau, sebuah tantangan yang tak kunjung usai.
Saat banjir pasang laut melanda, jalan utama desa tak bisa dilalui, meninggalkan lumpur licin setelah air surut. Sandal jepit atau sepatu yang dikenakan sering kali tak berdaya menghadapi medan yang berat ini. Tak jarang, para guru memilih berjalan tanpa alas kaki, berpegang pada semangat dan keikhlasan demi mencerdaskan anak bangsa.
Namun, kondisi ini bukan sekadar cerita perjuangan. Jalan bernama Jalan Pelabuhan yang menjadi akses utama dari dermaga ke pemukiman telah lama menjadi masalah bagi masyarakat setempat. Jalan ini dibangun pada tahun 2012 menggunakan anggaran dana desa setelah desa ini mekar dari Desa Lukun, bodi jalan tersebut kini rusak parah akibat erosi air laut dan minimnya perawatan.
Keterbatasan infrastruktur dan letak geografis yang jauh dari jangkauan jaringan telekomunikasi semakin memperparah keadaan. Pemerintah Desa yang kurang transparan dalam melaporkan kondisi wilayah ini juga menjadi salah satu penghambat pembangunan.
Namun, harapan mulai terlihat. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, melalui Dinas PUPR, telah mendengar keluhan ini dan berkomitmen untuk membangun kembali jalan tersebut pada tahun 2025. Tim Dinas PUPR telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk memastikan rencana pembangunan dapat berjalan lancar.
Dinas PUPR Kepulauan Meranti dibawah kepemimpinan Kepala Dinas Fajar Triasmoko, terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur daerah.
Dia mengatakan perjuangan para guru dan masyarakat setempat segera terbayar dengan pembangunan yang lebih baik, sehingga jalan menuju pendidikan tak lagi terhalang oleh lumpur dan banjir.
"Desa Batin Suir, dengan segala tantangannya, pantas mendapatkan perhatian lebih demi masa depan generasi mudanya. Pendidikan adalah hak semua anak, tak peduli di mana mereka tinggal. Infrastruktur yang memadai adalah kunci untuk mendukung hal ini," ungkap Kepala Dinas PUPR Kepulauan Meranti, Fajar Triasmoko, Selasa (3/12/2024) .
Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti terus menunjukkan komitmennya dalam memperbaiki infrastruktur di daerah terpencil. Salah satu fokusnya adalah pembangunan Jalan tersebut yang diberi nama Jalan Perkebunan di Kecamatan Tebing Tinggi Timur, yang termasuk dalam ruas Jalan Kabupaten sesuai SK yang ditetapkan.
Jalan sepanjang 1 kilometer ini menjadi akses vital bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam mendukung mobilitas harian dan pengangkutan hasil perkebunan. Pada awal tahun 2024, pembangunan awal sepanjang 200 meter telah selesai dilakukan. Namun, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal, kelanjutan pembangunan sepanjang 800 meter akan dimulai pada awal 2025.
Kepala Dinas PUPR Kepulauan Meranti, Fajar Triasmoko MT, menjelaskan bahwa proyek ini akan menggunakan pola semenisasi dengan anggaran sebesar Rp600 juta lebih.
"Jalan ini akan segera kita bangun sepanjang 800 meter, sehingga langsung tuntas penanganannya. Selain itu, sisi kiri dan kanan jalan akan ditimbun untuk mencegah erosi akibat air laut," ujar Fajar.
Ia menambahkan, langkah ini bukan hanya untuk memastikan akses yang lebih baik bagi masyarakat, tetapi juga sebagai upaya jangka panjang untuk menjaga kualitas jalan dari kerusakan akibat kondisi geografis dan lingkungan sekitar.
Pembangunan Jalan Perkebunan ini menjadi salah satu prioritas dalam meningkatkan konektivitas di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Timur, yang selama ini menghadapi tantangan aksesibilitas. Dengan adanya proyek ini, masyarakat diharapkan dapat menikmati infrastruktur yang lebih memadai dan mendukung aktivitas ekonomi, khususnya sektor perkebunan yang menjadi salah satu andalan wilayah tersebut.
Langkah konkret pemerintah daerah ini diharapkan menjadi awal dari pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Kepulauan Meranti, sehingga setiap desa dan kecamatan dapat merasakan dampak positif dari pembangunan yang merata. (R-01)