Good Bye Pekanbaru! Walikota Firdaus Terbang ke Mesir Bawa 6 Kepala Dinas
SabangMerauke News, Pekanbaru - Di tengah sorotan dan penolakan keras publik, Walikota Pekanbaru Firdaus akhirnya tetap memutuskan berangkat ke Mesir. Dalam anjangsana ke negeri piramida tersebut, ia turut membawa sebanyak 6 orang pejabat Pemko Pekanbaru dan seorang ajudan.
Informasi keberangkatan Firdaus dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas Setdako Pekanbaru, Edi Susanto kepada media. Firdaus dikabarkan telah terbang pada Jumat (1/4/2022) pukul 00.40 dini hari tadi. Rombongan menumpang pesawat maskapai Emirates, Firdaus terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
BERITA TERKAIT: Anjangsana Wali Kota Firdaus ke Mesir, Plesiran di Ujung Masa Jabatan Berakhir?
Adapun daftar pejabat daerah yang mendampingi Firdaus antara lain Kadis PUPR Indra Pomi, Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin dan Kadis Pariwisata Masriah.
Selain itu juga ikut Kepala Dinas Pendidikan Ismardi Ilyas, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Muhammad Firdaus, Sekretaris Dinas PUPR Edward serta Asisten II Setdako El Syabrina.
BERITA TERKAIT: Sisa Jabatan 2 Bulan Lagi Tapi Ngotot ke Mesir, Wali Kota Firdaus: Yang Kritik harus Tambah Wawasan!
Edi Susanto memperkiraka kunjungan Firdaus memakan waktu hampir 9 hari lamanya. Selama ini Mesir, rombongan akan menghadiri pameran dan bertemu dengan KBRI di Kairo. Edi enggan menjelaskan berapa biaya APBD yang terpakai dalam perjalanan dinas tersebut.
Keberangkatan Firdaus ke Mesir sejak dua pekan lalu sudah diributkan oleh sejumlah kalangan. Sejumlah pihak menyebut perjalanan dinas ke luar negeri itu tidak tepat lagi dilakukan di ujung masa jabatan Firdaus akan segera habis tak sampai dua bulan lagi.
Jabatan Firdaus akan berhenti pada 22 Mei mendatang. Setelahnya, pemerintah pusat akan menunjuk seorang Penjabat Walikota untuk memimpin pemerintahan kota hingga pilkada 2024 mendatang.
"Apa yang bisa dipetik, ketika sepulang dari Mesir nanti masa jabatannya akan habis? Jadi itu sangat mubazir sekali," kata Parlin, aktivis Pekanbaru. (*)