Demo Mahasiswa UIR #RiauError Tuding Kepemimpinan Syamsuar Gagal, Tapi DPRD Riau Diam Saja
SabangMerauke News, Pekanbaru - Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) #RiauError, gagal mewujudkan misinya bertemu para anggota DPRD Riau, Kamis (31/3/2022). Dihadang masuk ke kompleks gedung Dewan, massa akhirnya memilih membubarkan diri.
"Massa bubar bukan karena kalah. Tapi karena tidak mau memberikan pernyataan sikap dan tuntutan apabila tidak bertemu dengan pimpinan DPRD Provinsi Riau," kata Gubernur BEM Fakultas Hukum UIR, Dedi Sofhan.
Dedi menegaskan akan kembali menggelar aksi dengan mendatangkan massa yang lebih besar. Hal tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami akan datang lagi menemui para wakil rakyat dengan jumlah massa yang lebih besar. Hari ini Riau tidak baik-baik saja," tegas Dedi.
Sebelumnya, bentrok pecah antara ratusan massa mahasiswa dengan aparat kepolisian. Petugas memblokade gerbang kompleks kantor wakil rakyat, namun mahasiswa memaksa masuk.
Saling dorong terjadi hingga petugas menggerakkan kendaraan water canon. Namun, air dalam water canon urung ditembakkan. Perintah polisi agar massa membubarkan diri pun tak dihiraukan mahasiswa.
Dalam spanduk dan kertas karton yang dibentangkan para demonstran, mahasiswa menilai Gubernur Riau, Syamsuar gagal dalam memimpin Riau. Namun, dengan kegagalan tersebut, para wakil rakyat justru diam.
"Syamsuar Gagal, DPRD Diam. Dasar Pengecut," demikian isi poster yang dipajang massa.
Mahasiswa juga menyoroti beragam persoalan yang melilit Riau saat ini. Baik menyangkut ekonomi ditandai kelangkaan minyak goreng dan solar, juga masalah di bidang pendidikan. Selain itu juga persoalan terkait lingkungan dan infrastruktur.
Demo ini juga berlangsung di tengah momentum 3 tahun pemerintahan duet Syamsuar-Edy Natar yang memerintah Riau sejak 2019 lalu. (cr1/cr2)