Anak Suku Akit di Kepulauan Meranti Hilang, Diduga Diterkam Buaya di Sungai Renak Dungun
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Masyarakat Dusun Rintis, Desa Renak Dungun, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, digemparkan oleh hilangnya seorang anak Suku Akit bernama Adiu, 12 tahun, yang diduga menjadi korban serangan buaya saat mencari makohe (udang bakau) di sungai, Selasa (19/11/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.
Adiu, siswa kelas 5 sekolah dasar, sempat terlihat berenang di sungai sebelum akhirnya menghilang. Menurut keterangan saksi yang juga temannya, Adiu menyelam ke dalam air dan tidak muncul lagi ke permukaan. Warga setempat menduga ia diterkam buaya setelah ada yang sempat melihat jasad anak tersebut berada di mulut seekor buaya sebelum buaya itu menyelam kembali.
Kepala Desa Renak Dungun, Zulfikar, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengungkapkan bahwa laporan hilangnya Adiu baru diterima pihak desa sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kami langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian, Babinsa, dan masyarakat untuk melakukan pencarian," jelas Zulfikar. Hingga malam hari, pencarian intensif terus dilakukan, namun hasilnya masih nihil.
Tim SAR dari Kantor SAR Pekanbaru turut dikerahkan. Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti, Prima Harrie Saputra, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirim Tim Rescue ke lokasi.
"Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian, Babinsa, dan masyarakat setempat untuk memaksimalkan upaya pencarian," kata Prima, Rabu (20/11/2024).
Kejadian ini menyoroti ancaman nyata hewan predator di kawasan sungai Desa Renak Dungun. Masyarakat setempat berharap kejadian serupa dapat dicegah dengan meningkatkan kewaspadaan dan membatasi aktivitas di daerah yang rawan serangan buaya.
Hingga kini, pencarian terhadap Adiu masih terus dilakukan dengan harapan jasadnya segera ditemukan. Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Desa Renak Dungun, sekaligus menjadi peringatan tentang bahaya yang mengintai di perairan sekitar mereka. (R-04)