Mahmuzin-Iskandar Gandeng Milenial dan Gen Z untuk Masa Depan Kepulauan Meranti yang Lebih Baik

Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman saat kampanye dialogis. Foto: SM News
SABANGMERAUKE NEWS, Selatpanjang - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman menggelar kegiatan Roadshow Menebas bertema Mengasah Logika Bersama Milenial dan Gen Z Demi Harapan yang Lebih Baik. Acara ini berlangsung di salah satu coffeeshop di Selatpanjang itu digelar Sabtu (16/11/2024) malam.
Acara ini tidak hanya menghadirkan pemaparan dari Mahmuzin dan Iskandar, tetapi juga mengundang tokoh inspiratif, seperti mantan Bupati Bengkalis dua periode sekaligus mantan anggota DPR RI, Syamsurizal. Tak ketinggalan, dua influencer lokal, Elin dan Kak May, turut memeriahkan kegiatan ini dengan diskusi interaktif.
Para milenial dan Gen Z yang hadir tampak sangat antusias mendengarkan gagasan dan visi yang disampaikan. Penekanan pada perlunya perubahan yang konkret menjadi sorotan utama dalam diskusi tersebut.
"Kami ingin membangun kesadaran, khususnya di kalangan muda, bahwa perubahan hanya bisa terjadi jika kita semua turut andil, terutama kaum milenial dan Gen Z yang menjadi motor penggerak masa depan," ujar Syamsurizal.
Syamsurizal juga memberikan pandangan strategis, mendorong generasi muda untuk lebih kritis dan berani terlibat dalam menentukan arah pembangunan daerah.
"Generasi muda adalah kunci utama untuk membawa perubahan di Kepulauan Meranti. Jangan hanya diam, tetapi tunjukkan kontribusi nyata," pesannya.
Dengan suasana santai namun penuh makna, acara ini berhasil menghubungkan pasangan calon dengan pemilih muda melalui diskusi yang membangun, membuka ruang untuk harapan dan semangat perubahan demi Kepulauan Meranti yang lebih baik.
Syamsurizal Sebut Mahmuzin Taher Jawaban untuk Meranti
Mantan Bupati Bengkalis dua periode sekaligus mantan anggota DPR RI, Syamsurizal, menegaskan pentingnya peran pemilih milenial dalam menentukan masa depan Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Angka pemilih dari kalangan anak muda itu sangat banyak. Masa depan kabupaten ini ada di pundak mereka. Meranti sudah 15 tahun mekar dari Bengkalis, tetapi perkembangannya belum signifikan. Kita tidak boleh salah pilih lagi," ujar Syamsurizal.
Syamsurizal mengungkapkan alasannya mendukung Mahmuzin Taher setelah banyak diminta untuk mendukung calon lain. Menurutnya, Meranti membutuhkan pemimpin dengan wawasan bisnis dan jaringan luas yang mampu membawa investasi ke daerah.
"Meranti punya APBD paling kecil di Riau. Kita tidak bisa lagi mengandalkan APBD untuk membangun. Kita butuh pemimpin yang mampu menarik modal dari luar, dan Mahmuzin memiliki latar belakang pengusaha dengan jaringan yang kuat untuk itu," tegasnya.
Dia mengajak pemilih milenial untuk membuka cakrawala berpikir dan memilih pemimpin dengan visi ke depan.
"Sebagai mantan ASN, bupati, dan anggota DPR RI, saya menganalisis kebutuhan Meranti ke depan. Kita butuh pemimpin seperti Mahmuzin, yang punya kemampuan menciptakan peluang kerja dan kesejahteraan tanpa bergantung pada APBD semata," tambahnya.
Syamsurizal juga mengkritik kondisi tenaga kerja di Meranti yang banyak terpaksa menjadi buruh migran di Malaysia. Menurutnya, dengan kepemimpinan Mahmuzin, peluang kerja akan terbuka lebih luas berkat investasi yang dibawa ke Meranti.
"Jangan sia-siakan peluang ini. Jika beliau tidak mencalonkan diri, siapa lagi yang bisa kita pilih? Jangan lagi memilih pemimpin yang hanya bergantung pada APBD tanpa ada perubahan berarti," pungkasnya.
Dengan visi untuk menarik investor dan menciptakan lapangan kerja, Mahmuzin Taher dinilai sebagai sosok yang mampu membawa perubahan besar bagi Kabupaten Kepulauan Meranti. Syamsurizal pun mengajak generasi muda untuk memanfaatkan momentum ini demi masa depan yang lebih baik.
Milenial dan Gen Z Tentukan Arah Meranti
Sementara itu Mahmuzin Taher, menyoroti pentingnya peran pemilih milenial dan Gen Z dalam menentukan arah pembangunan daerah.
Berdasarkan data yang ia sampaikan, di Kabupaten Kepulauan Meranti, pemilih pemula dari Gen Z mencakup 17 persen, sementara pemilih milenial mencapai 30 persen. Secara keseluruhan, jumlahnya mencapai 47 persen dari total pemilih.
"Dengan persentase seperti itu, jika mereka semua kompak memilih bupati dan wakil bupati pilihan mereka, kemenangan bisa diraih. Itulah kekuatan Gen Z dan milenial," kata Mahmuzin, Sabtu (16/11/2024).
Mahmuzin juga berbicara tentang pentingnya pola pikir adaptif untuk menghadapi masa depan Indonesia Emas. Menurutnya, generasi muda membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memahami kebutuhan mereka tetapi juga mampu membawa perubahan yang relevan dengan zaman.
"Kita harus beradaptasi dengan perubahan zaman. Orang yang bisa bertahan adalah mereka yang peka terhadap perubahan. Jika kita tidak membangun Meranti dengan pola yang sesuai kebutuhan Gen Z dan milenial, saya yakin tidak akan ditemukan solusi yang tepat," ujarnya.
Mahmuzin menekankan bahwa membangun Meranti memerlukan pendekatan baru yang dapat mengakomodasi semangat dan potensi generasi muda. Dengan memanfaatkan kekuatan dan kreativitas mereka, Meranti dapat bergerak menuju kemajuan yang lebih baik.
"Kita tidak bisa lagi menggunakan pola lama untuk menjawab tantangan masa kini. Generasi muda harus diberdayakan, dan kita semua harus bergandengan tangan untuk Meranti yang lebih baik," pungkasnya.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen Mahmuzin Taher untuk menjadikan Gen Z dan milenial sebagai elemen penting dalam pembangunan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Mahmuzin Taher melihat peluang besar bagi generasi muda, khususnya Gen Z, untuk berperan dalam transformasi pemerintahan melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Menurutnya, generasi muda memiliki potensi besar untuk mengelola sistem ini dan membawa perubahan signifikan.
"Saya bukan orang pemerintahan, tapi saya melihat ada peluang besar bagi Gen Z dan milenial melalui SPBE. Di Meranti, penerapan SPBE baru berjalan 18 persen. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keberanian pemerintah daerah untuk membuka dan menjalankan sistem yang transparan. Banyak kegiatan masih dilakukan secara manual, sehingga rentan terjadi kebocoran anggaran," ujarnya, Sabtu (16/11/2024).
Mahmuzin menegaskan, jika terpilih sebagai Bupati Kepulauan Meranti, ia berkomitmen untuk mendigitalisasi pemerintahan secara menyeluruh dan memberdayakan anak muda sebagai pengelola sistem.
"Kami akan merekrut anak muda untuk mengelola SPBE ini dan memberikan gaji yang layak. Dengan langkah ini, kebocoran anggaran yang lebih besar dari biaya menggaji mereka dapat diminimalkan. Ini adalah solusi sekaligus peluang, di mana setiap masalah bisa kita ubah menjadi kesempatan untuk kemajuan," jelasnya.
Selain itu, Mahmuzin juga merencanakan pembangunan kampus multimedia dan digital di Kepulauan Meranti untuk menyerap tenaga kerja muda yang berkompeten di bidang teknologi. Ia ingin menjadikan Meranti sebagai pusat pengembangan SDM berbasis digital.
"Kami akan membuka peluang bagi anak muda untuk menjadi mitra pemerintah, termasuk menjadi pelaku bisnis global. Salah satu langkahnya adalah pembelajaran bahasa Inggris agar mereka dapat menjadi front liner dalam bekerja sama dengan pihak asing," katanya.
Ia juga menambahkan, kerjasama dengan diaspora Indonesia di luar negeri akan dioptimalkan untuk memasarkan hasil pertanian lokal ke pasar internasional.
"Kami akan melibatkan diaspora, khususnya di kawasan Asia Pasifik, sebagai agen pemasaran. Generasi muda akan menjadi pengelola utamanya, sementara kami di pemerintahan akan memberikan dukungan penuh," imbuhnya.
Mahmuzin menutup pernyataannya dengan optimisme, bahwa dengan digitalisasi dan pemberdayaan Gen Z, Kabupaten Kepulauan Meranti dapat melangkah lebih jauh menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Selanjutnya Mahmuzin Taher menyatakan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam menentukan masa depan daerah. Namun, ia juga menegaskan bahwa saat ini Kepulauan Meranti sedang berada dalam kondisi kritis dalam hal perekonomian masyarakat.
"Hari ini hasil pertanian kita dijual dengan harga murah karena mekanisme pasar yang belum terbentuk. Sementara, produk yang kita beli dari luar harganya mahal, sehingga keseimbangan ekonomi kita terganggu. Pendapatan masyarakat sedikit, tetapi beban belanja tinggi. Ini yang akan kami ubah secara drastis," ujarnya.
Mahmuzin menyoroti ketergantungan ekonomi Meranti pada pihak luar, terutama dalam sektor perdagangan hasil bumi seperti sagu. Ia mencontohkan bagaimana harga sagu ditentukan oleh pasar Cirebon, sehingga petani Meranti tidak memiliki posisi tawar.
"Kita dijajah secara ekonomi oleh mereka yang memiliki modal besar. Contoh sederhana, sagu kita dijual ke Cirebon, dan harga pasaran mengikuti aturan di sana. Jika saya terpilih, kita akan membuka akses langsung agar Meranti memiliki mekanisme pasar sendiri. Dengan begitu, kita yang menjual dan menentukan harga," tegasnya.
Mahmuzin juga mengungkapkan rencana pembagian tugas dengan wakilnya, Iskandar Budiman. Menurutnya, Iskandar akan fokus pada urusan pemerintahan daerah dan layanan masyarakat, sementara dirinya akan menangani pembangunan ekonomi.
"Saya berasal dari dunia usaha, jadi fokus saya adalah mengembangkan sektor perdagangan, UMKM, dan ekonomi masyarakat. Selain itu, saya juga akan menjemput dana dari pusat, karena saya punya banyak hubungan dengan kementerian di Jakarta. Anggaran tersebut akan kita bawa pulang ke kampung halaman untuk kesejahteraan masyarakat," jelas Mahmuzin.
Mahmuzin menegaskan bahwa perubahan yang direncanakan tidak hanya sekadar perbaikan kecil, tetapi transformasi besar-besaran. Ia berharap mekanisme pasar lokal yang kuat dan dukungan anak muda dapat menjadi fondasi bagi ekonomi Meranti yang lebih mandiri.
"Pilihan ada di tangan anak muda. Semua calon punya niat baik, tetapi kita perlu memilih pemimpin yang tidak hanya berjanji, melainkan punya rencana konkret untuk mengubah kondisi ekonomi masyarakat," pungkasnya. (R-01)