Koperasi Sawit di Siak Jadi Pelopor Pabrik Minyak Goreng
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Di tengah gempita persaingan pasar dan tantangan ekonomi, Koperasi Tunas Muda di Kampung Teluk Merbau, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, menemukan secercah harapan baru. Koperasi yang telah lama berkecimpung di sektor perkebunan sawit ini kini tengah merintis usaha baru yang lebih menjanjikan, yakni dengan membangun pabrik minyak goreng mini.
"Kami melihat peluang besar di tengah tantangan yang ada. Dengan mendirikan pabrik minyak goreng mini ini, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan berkontribusi pada perekonomian daerah," kata Ketua KUD Tunas Muda, Sutiyono, saat dihubungi, pada Jumat (15/11/2024).
Rencana ambisius ini telah dimulai dengan peletakan batu pertama pada Oktober lalu. Diperkirakan, pabrik yang berkapasitas 20 ton Tandan Buah Segar (TBS) per hari, akan mulai beroperasi pada Maret 2025 mendatang. Dengan teknologi modern, pabrik ini akan mampu menghasilkan sekitar 3,8 ton minyak goreng per hari dari proses penyulingan CPO.
"Pabrik ini tidak hanya akan menghasilkan minyak goreng, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Kami menargetkan dapat menyerap sekitar 20-30 tenaga kerja," tambah Sutiyono.
Bahan baku utama pabrik ini berasal dari kebun sawit milik anggota koperasi seluas 820 hektar. Dengan demikian, nilai tambah dari hasil perkebunan sawit akan semakin meningkat.
Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan tandan buah segar sawit (TBS) untuk pabrik, pihaknya akan membeli TBS dari kebun sawit miliki anggota koperasi. Dengan begitu, pabrik ini, nantinya diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD), kesejahteraan masyarakat serta dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng lokal Kabupaten Siak.
“Pasokan TBS diambil dari kebun anggota koperasi, kami ada 820 hektar kebun sawit, sementar yang kami butuhkan 200 hektar saja. Usaha ini, pembayarannya murni dari KUD dan anggota. Dibutuhkan dana sekitar 5-6 milyar rupiah. Kami berharap selain meningkatkan ekonomi masyarakat desa, juga bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat,” kata Sutiyono yang juga Ketua Aspek PIR Indonesia itu.
Selain itu, kata dia, produksi minyak goreng secara mandiri juga diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga di pasar lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Dukungan penuh dari pemerintah daerah semakin menguatkan langkah Koperasi Tunas Muda. Pjs Bupati Siak, Indra Purnama, sangat mengapresiasi inisiatif ini dan berharap pabrik minyak goreng mini ini dapat menjadi contoh bagi koperasi lainnya.
Indra Purnama berharap, setelah pabrik mini ini operasional dapat mengatasi kelangkaan minyak goreng di kabupaten Siak, serta meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Dayun.
"Kami berharap pabrik ini tidak hanya menghasilkan CPO dan minyak goreng saja, namun juga dapat memproduksi produk turunan lainnya seperti pupuk padat dan pakan ternak. Sehingga, nilai tambah dari hasil perkebunan sawit dapat semakin optimal," ujar Indra.
Keberhasilan Koperasi Tunas Muda dalam membangun pabrik minyak goreng mini ini menjadi bukti bahwa koperasi masih memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Dengan inovasi dan semangat yang tinggi, koperasi dapat menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat, khususnya di daerah perdesaan. (R-05)