Lebih Hebat dari Manusia, Daftar Binatang Ini Bisa Puasa Berbulan-bulan
SabangMerauke News - Bulan Ramadhan yang penuh berkah hampir tiba, alhamdulillah! Dengan mengingat hal tersebut, sudah banyak hal yang mulai dipersiapkan oleh seluruh umat Muslim di dunia.
Puasa sendiri merupakan tindakan 'menahan diri dari makanan, minuman dan hubungan perkawinan, mulai dari fajar hingga matahari terbenam, dengan niat mendekatkan diri kepada Allah (swt)', menurut Syekh Haroon Hanif.
Secara semantik, kata puasa berarti itu mencegah. Kata tersebut pada umumnya ditujukkan untuk mencegah dari aktivitas minum, makan, dan berbicara hal-hal yang seperlunya.
Berpuasa mendatangkan banyak keistimewaan yang luar biasa. Salah satunya bermanfaat bagi tubuh, jiwa hingga hubungan sosial.
Ada hal menarik yang tidak semua orang ketahui tentang indahnya berpuasa. Seperti salah satunya, ternyata puasa tidak hanya dilakukan oleh umat Muslim saja.
Di beberapa kepercayaan lain pun ada yang melakukan kegiatan berpuasa. Dan menariknya lagi bukan hanya manusia saja yang melakukan ibadah puasa, ternyata hewan pun melakukannya. Lantas, mengapa hewan juga melakukan berpuasa?
Ternyata menurut beberapa sumber yang didapat, ada sejumlah hewan yang berpuasa dalam kondisi tertentu. Beberapa di antaranya, gajah, anjing, kuda, sapi, laba-laa, ikan salmon, penguin, angsa, banteng, kucing, dan masih banyak lainnya.
Hewan-hewan tersebut berpuasa dalam kondisi tertentu, seperti salah satunya ketika mengalami terluka parah, sakit, proses adaptasi, dan lainnya.
Seperti gajah, kucing dan anjing yang berpuasa ketika mengalami terluka parah, kuda dan sapi yang berpuasa ketika sedang sakit, laba-laba dan ayam yang berpuasa saat masih bayi untuk proses adaptasi. Ada juga ikan salmon, penguin, angsa, banteng dan anjing laut yang melakukan puasa demi meningkatkan kualitas sperma dan telurnya agar bisa menghasilkan generasi yang sehat.
Setiap hewan tersebut memiliki siklus dan waktu puasanya sendiri dan tentunya periodenya sangatlah bervariasi.
Menurut Sparks (1983) ada istilah hibernasi , yang bisa dikaitkan dengan puasa. Selama periode hibernasi beberapa hewan tidur selama berbulan-bulan di musim dingin. Hibernasi mengurangi suhu hewan hingga 1 derajat di atas suhu lingkungan, mengurangi detak jantung hingga 2% dan mengurangi konsumsi oksigen hingga 3% (Campbelll, et al.2004).
Selain hewan-hewan yang disebutkan di atasn, ternyata masih ada beberapa hewan lainnya yang berpuasa dengan caranya sendiri. Mulai dari beruang, anjing laut, ulat bulu, penguin, kelelawar, tikus, landak, kadal, lalat, lebah, serangga, dan woodchuck.
Sama dengan manusia, hewan pun berpuasa selama berhari-hari bahkan ada yang hingga berbulan-bulan. Beberapa hewan yang ada, mereka melakukan estivasi atau tidur selama musim panas berlangsung.
Hal tersebut dilakukan, lantaran makanan yang langka hingga pencegahan terjadinya dehidrasi. Beberapa hewan lain yang melakukan puasa yaitu buaya, ular, katak capung, keong, kukang danmasih banyak lainnya.
Hewan-hewan yang disebutkan baru saja itu, merupakan beberapa dari mereka yang melakukan puasa. Biasanya periode waktu mereka berpuasa antara lain, mulai dari beberapa hari hingga enam tahun seperti yang dilakukan Siput (Hickman et. al.,2012).
Hewan-hewan tersebut melakukan ibadah puasa dengan cara dan alasan yang berbeda-beda. Mereka bahkan bisa menahan lapar dan haus selama berbulan-bulan.
Beberapa hewan berpuasa dalam kondisi tertentu. Ular berpuasa setelah memakan mangsa dan menyimpannya di ususnya terutama jika mangsanya lebih besar dari tubuhnya.
Hal tersebut karena ular membutuhkan banyak waktu untuk mencerna mangsanya. Mereka berpuasa selama 2 hingga 3 minggu.
Selama puasa, ular tidak pernah melakukan apa-apa dan selalu bersembunyi. Terkadang saat berpuasa, mereka juga kerap mengubah kulit mereka.
Puasa memudahkan mereka untuk melakukan pergantian kulit. Kenaikan suhu karena puasa membantu mereka mengubah kulit mereka. Pada saat ini ular menjadi 'sabar' tidak agresif. Setelah berpuasa sifat dan tempramen mereka berubah drastis seperti sifat dan tempramen sebelumnya.
"Kasus yang sama terjadi pada manusia. Sebagian besar orang kembali ke sifat dan perangai sebelumnya setelah berpuasa tetapi beberapa orang dapat mempertahankan sifat dan perangainya saat berpuasa." melansir dari uad.ac.id. (*)