Tim Pemenangan Herman-Yuliantini Endus Narasi Kasus Baznas Dijadikan Kampanye Hitam Kelompok Tertentu
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Viral beredar narasi percakapan Whatsapp Group diduga salah satu tim pemenangan Paslon Pilkada Inhil. Narasi dalam grup tersebut dinilai sebagai upaya mencoreng kredibilitas paslon nomor 4, Herman-Yuliantini agar citranya luntur di masyarakat.
Dari kutipan screen shot yang diterima awak media Sabtu (9/11/2024), diduga seorang tim pemenangan paslon tertentu diduga mengarahkan kepada anggota group WA untuk terus mengangkat kasus Baznas yang belakangan marak diperbincangkan.
"Jangan kita terlambat dan menghambat langkah dan strategi musuh seperti kasus berita Baznas, itu harus terus di push (diangkat) karena itu sangat berpengaruh kepada arah pilihan pemilihan," tulis seorang tim pemenangan dalam pembicaraan Group Whatsapp yang tersebar.
Di dalam percakapan di grup WA tersebut, seorang anggota tim berupaya melakukan penggiringan opini terkait kasus Baznas agar masyarakat Inhil mengetahuinya secara luas. Kuat dugaan penggiringan opini ini merupakan cara ampuh untuk menjatuhkan Herman-Yuliantini.
"Saya liat sebagian masyarakat faham bahwa menggunakan dana itu perbuatan yang menyimpang adalah salah," kata seorang tim di kutip dari screenshot Group WA.
Ketua Tim Pemenangan Herman-Yuliantini membantah ada keterkaitan antara Herman dengan kasus Baznas. Ia menyayangkan tindakan para buzzer yang sengaja memblow-up kasus itu untuk mencemarkan nama baik Herman-Yuliantini.
"Sebagai Ketua Tim Pemenangan, saya pastikan tudingan itu tidak benar. Saya sudah konfirmasi ke pihak Kajari. Pihak Kajari Inhil menegaskan tidak pernah menyebutkan nama Haji Herman dalam perkara Baznas," kata Iqbal Sayuti.
Iqbal pun menyayangkan black campaign yang dilakukan oleh para buzzer. Menurutnya persoalan seperti ini semestinya tidak terjadi agar kondusifitas pilkada berlangsung dengan aman dan damai.
"Tentunya sebagai Ketua Tim Pemenang Inhil Hebat, kami sangat menyayangkan narasi yang mencoreng nama baik Haji Herman berseliweran di media sosial terkait soal Baznas ini," pungkas Iqbal. (KB-01)