Mematikan! Ini 5 Pemicu Sakit Jantung Menyerang Anak Muda
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Penyakit jantung dahulu identik pada orang lanjut usia (lansia). Namun, saat ini banyak orang kasus penyakit jantung di usia muda.
Penyakit jantung di usia muda disebabkan karena beberapa faktor, seperti gaya hidup dan riwayat genetik.
Untuk lebih jelasnya, berikut daftar penyebab penyakit jantung yang perlu diwaspadai.
Apa penyebab sakit jantung di usia muda?
Dikutip dari Yankes Kemenkes, berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan penyakit jantung di usia muda:
1. Diabetes
Diabetes meningkatkan risiko serangan jantung karena dapat merusak pembuluh darah dan saraf, menyebabkan peradangan, dan memicu penumpukan plak pada dinding arteri.
Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah jantung, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan kerusakan pada sistem kardiovaskular.
2. Depresi
Keterkaitan antara depresi dan serangan jantung telah banyak diteliti. Depresi dapat memengaruhi gaya hidup, seperti kurangnya aktivitas fisik dan kecenderungan merokok, serta memicu perubahan biologis yang dapat merusak fungsi jantung.
Selain itu, depresi dapat menyebabkan peningkatan faktor risiko lain, seperti tekanan darah tinggi.
3. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi membebani jantung dengan memaksanya bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Pada jangka panjang, hal ini dapat merusak arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung. Pembuluh darah terkait dapat mengalami penebalan atau pelebaran yang tidak normal sehingga memudahkan pembentukan bekuan darah.
4. Merokok
Rokok mengandung zat kimia yang dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan memicu peradangan.
Nikotin dalam rokok juga dapat menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan mengurangi jumlah oksigen yang sampai ke jantung, semua faktor di atas dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
5. Riwayat serangan jantung pada keluarga
Jika ada riwayat serangan jantung dalam keluarga, terutama pada orang tua atau saudara kandung, risiko seseorang untuk mengalami serangan jantung juga meningkat.
Faktor genetik dan faktor gaya hidup yang dapat diwariskan, seperti kebiasaan makan dan tingkat aktivitas fisik, dapat berkontribusi pada peningkatan risiko ini. (R-04)