Tak Sepakat Pernyataan Mendikti Saintek , Komisi X DPR RI: Alumni LPDP Harus Pulang ke Indonesia
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (PD) Bramanto Suwondo tidak sepakat dengan pernyataan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang menyebut alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tak harus pulang ke Indonesia. Bramanto menyebut para alumni LPDP harus kembali ke Tanah Air dan membantu pemerintah Indonesia.
"Saya tidak bersepakat bahwa alumni LPDP tidak harus balik ke Indonesia karena masih terbatasnya wadah bagi mereka untuk berkarya. Sebaliknya, para alumni LPDP ini harus kembali ke Indonesia dan membantu pemerintah untuk menjadi penggerak ekonomi masyarakat," kata Bramanto kepada wartawan, Sabtu (9/11/2024).
Bramanto pun mendorong adanya evaluasi menyeluruh dari program LPDP. Menurutnya, pemetaan jurusan kuliah prioritas harus benar-benar diselaraskan dengan perencanaan pembangunan Indonesia.
"Dengan demikian SDM berkualitas akan lebih mudah mendapatkan wadah untuk berkarya dengan dukungan penuh dari pemerintah," ucapnya.
Selain itu, kata Bramanto, para alumni LPDP ini bisa diprioritaskan dalam proses pengangkatan CPNS, karyawan BUMN, karyawan BUMD, atau PPPK. Menurutnya, melalui penempatan SDM berkualitas ini maka diharapkan segala kebijakan, birokrasi, dan pelayanan publik bisa menjadi lebih baik, dengan catatan kebijakan dalam proses seleksi penerima LPDP pun harus benar-benar mampu menyaring SDM unggul.
"Saya meyakini bahwa pendidikan adalah investasi terbaik. Dana LPDP adalah uang rakyat, maka kebermanfaatannya harus sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat," ujar Bramanto.
Sebelumnya, Mendikti Saintek Satryo menyatakan alumni penerima beasiswa LPDP tidak harus kembali ke Indonesia. Satryo mengatakan hal itu lantaran Indonesia belum dapat menjamin pekerjaan bagi para alumni.
"Tidak harus, karena kita juga tidak bisa maksa dia pulang. Karena kita belum punya cukup tempat untuk mereka untuk berkarya," kata Satryo, Selasa (5/11/2024).
"Kasihan dia nanti. Ilmunya tinggi, di sini tidak ada wadahnya. Lebih baik kamu teruskan ke sana saja. Yang penting merah putih," katanya. (R-03)