Jadwal Debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir Ditunda, Ada Apa?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rokan Hilir (Rohil) akan mengelar debat publik pasangan calon (paslon) kepala daerah bupati dan wakil bupati Rohil 2024 pada 12 November, pekan depan.
Sebelumnya KPU merencanakan debat digelar pada 7 November namun dengan sejumlah pertimbangan seperti pada tanggal 7 November 2024 sesuai tahapan jadwal pelantikan KPPS serentak SE Indonesia dan setelah pelantikan dilakukan pembekalan bagi KPPS sblm menjalankan tugas.
"Sehingga KPU Rohil memutuskan untuk pelaksanaan debat digelar pada 12 November," kata Ketua KPU Rohil Eka Murlan, Kamis (7/11/2024).
Sementara persiapan untuk pelaksanaan debat tersebut terangnya terus dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, dimana telah dipastikan untuk lokasi debat adalah di Pekanbaru yang ditayangkan secara langsung melalui media televisi lokal yakni Riau Televisi (RTV).
"Adapun yang akan bertindak sebagai panelis debat terdiri akademisi, praktisi dan tokoh masyarakat" kata Eka. Dimana sosok panelis tersebut adalah orang yang berlatar belakang yang dinilai mumpuni pada bidangnya masing-masing.
Ia menerangkan debat publik perdana tersebut agar dapat disaksikan secara luas oleh masyarakat melalui saluran yang tersedia termasuk streaming sehingga masyarakat mendapatkan informasi terkait dengan visi misi, gagasan pembangunan yang dibawa oleh setiap paslon untuk Rohil lima tahun kedepan.
"Kegiatan ini merupakan difasilitasi oleh KPU Rohil, dimana untuk yang hadir adalah dari paslon, sejumlah partai pendukung dan rombongan, masing-masing paslon sekitar puluhan orang," kata Eka.
Ada beberapa sub tema yang akan dibahas atau diperdebatkan oleh paslon nantinya mengacu kepada RPJPD seperti terkait sumberdaya manusia, pembangunan ekonomi daerah, tata kelola pemerintahan, pembangunan infrastruktur daerah dan pembangunan sosial budaya berkelanjutan
Sementara untuk pelaksanaan debat direncanakan akan digelar 1 kali saja.
Eka mengharapkan dengan kegiatan debat itu masyarakat bisa semakin tercerahkan terkait dengan visi misi atau gagasan para paslon, sehingga tumbuh kesadaran untuk menyukseskan pelaksanaan pilkada dengan baik yang ditandai dengan tingkat partisipasi pemilih yang tinggi. (R-02)