Tampil Cemerlang di Debat Perdana Pilkada, Mahmuzin-Iskandar Paling Tenang dan Realistis Paparkan Masalah dan Solusi untuk Kepulauan Meranti
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti nomor urut 2, Mahmuzin Taher-Iskandar Budiman tampil cemerlang dalam debat perdana Pilkada yang diselenggaran KPU, Senin (4/11/2024). Duet ini secara lugas memetakan persoalan yang dialami Kepulauan Meranti, lengkap dengan agenda solusi untuk meretas ketertinggalan kabupaten termuda di Provinsi Riau ini.
Mahmuzin Taher dan Iskandar juga dengan tenang menjawab setiap pertanyaan yang disiapkan panelis dan diajukan oleh tiga calon kepala daerah lainnya.
Dalam paparan visi dan misinya, Mahmuzin Taher mengungkap bahwa Kepulauan Meranti mengalami perlambatan dalam ekonomi daerah dan masyarakat. Masalah itu diperparah oleh kondisi infrastruktur dasar yang masih belum representatif.
Menurut Mahmuzin, APBD Kepulauan Meranti tidak cukup untuk mengatasi deretan masalah yang terjadi saat ini. Ia juga mengaku miris setelah belasan tahun dimekarkan dari Kabupaten Bengkalis, namun kondisi Kepulauan Meranti masih tertinggal.
"Seharusnya, masalah infrastruktur ini tidak lagi menjadi agenda kritis bagi Kepulauan Meranti saat itu. Idealnya bisa diselesaikan setelah dua kali Pilkada setelah terbentuknya Kabupaten Meranti. Tapi, faktanya masalah infrastruktur masih terus kita debatkan sampai saat ini," kata Mahmuzin.
Itu sebabnya, Mahmuzin secara blak-blakan mengajukan solusi untuk menarik investasi sebesar-besarnya datang ke Kepulauan Meranti. Sebab, potensi sumber daya alam dan posisi geografis yang strategis Kepulauan Meranti sesungguhnya menjadi nilai positif bagi investor.
"APBD itu barang mati, tidak bisa dikutak-katik lagi. Sehingga, solusinya adalah mendatangkan investor yang sebesar-besarnya dengan melibatkan elemen masyarakat Kepulauan Meranti. Tanpa investasi yang masuk, sulit kita untuk bergerak memajukan Kepulauan Meranti," kata Mahmuzin.
Mahmuzin menyinggung soal potensi komoditi tanaman sagu yang menjadi unggulan utama Kepulauan Meranti. Sudah lama sagu Kepulauan Meranti dikenal berkualitas terbaik di Indonesia maupun mancanegara.
"Namun, sudah 16 tahun Kabupaten Kepulauan Meranti, namun belum ada investasi yang masuk, termasuk investasi terkait pengelolaan sagu. Kami berjanji, jika diberikan kesempatan untuk memimpin Kepulauan Meranti akan mendatangkan investor yang sebesar-besarnya ke daerah yang kita cintai ini," kata Mahmuzin.
Ia menegaskan, investasi pada sektor sagu juga akan menyerap lapangan kerja yang cukup besar bagi masyarakat. Selain itu, nilai ekonomi dari produk sagu bisa ditingkatkan berkali lipat. Apalagi ada ratusan produk turunan yang bisa dihasilkan dari komoditi sagu.
"Kalau sekarang, hasil sagu kita tidak bisa sampai langsung ke pabrik, tapi hanya di depan pintu pabrik. Orang lain yang justru menikmati keuntungan besar dari sagu kita. Pemda dan masyarakat tak mendapat apa-apa," kata Mahmuzin.
Ia mengurai masalah yang terjadi dengan potensi sagu Kepulauan Meranti. Menurutnya, selain tidak adanya hilirisasi produk sagu, kondisi rantai pasok (supply chain) sagu di Kepulauan Meranti sangat panjang.
Menurutnya, Pemda Kepulauan Meranti tak boleh membiarkan kondisi tersebut terus berlangsung. Pemda harus melakukan intervensi, termasuk dengan melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam pengelolaan potensi sagu di Kepulauan Meranti.
"Pemda harus lakukan penetrasi pasar. Kami akan tugaskam BUMD untuk terlibat dalam trading dan investasi di sektor sagu. Sehingga, hasil sagu kita bisa sampai langsung ke pembeli dan nilainya meningkat," kata Mahmuzin yang dikenal berlatar belakang pebisnis ini.
Mahmuzin juga meyakini bahwa dengan potensi dan letak geografis yang strategis, Kepulauan Meranti layak dijadikan sebagai salah satu objek Program Strategis Nasional (PSN). Adapun PSN yang potensial diajukan yakni berkaitan dengan harapan dijadikannya Kepulauan Meranti sebagai salah satu pusat logistik di Selat Malaka.
"Dengan dijadikannya Kepulauan Meranti sebagai lokasi PSN, maka program-program dukungan dari pemerintah pusat akan banyak diluncurkan ke daerah kita. Salah satunya program infrastruktur utama dan pendukung. Kepulauan Meranti sebagai teras NKRI harus dilirik oleh pemerintah pusat karena kita memang memiliki potensi yang ideal," tegas Mahmuzim.
Sementara itu, calon Wakil Bupati Kepulauan Meranti nomor urut 2, Iskandar Budiman mengungkapkan, masalah infrastruktur jalan sebenarnya tak hanya menjadi tanggung jawab Pemda Kepulauan Meranti. Namun, pembagian tanggung jawab terhadap jalan dan jembatan sudah diatur dengan jelas.
"Mana yang menjadi tanggung jawab Pemkab, tanggung jawab Pemprov Riau dan pemerintah pusat. Itu sudah ada regulasinya. Kita juga ingin menggugah peran serta pelaku usaha industri strategis di daerah ini untuk ikut dalam pembangunan infrastruktur dasar di wilayah operasinya," kata Iskandar.
Menurut Iskandar, dengan masuknya investasi ke Kepulauan Meranti, maka pendapatan daerah akan bisa ditingkatkan. Ia mengakui, postur APBD Kepulauan Meranti saat ini belum ideal untuk diandalkan sebagai satu-satunya sumber pembiayaan pembangunan daerah.
"Oleh karena itu, kita perlu dukungan Pemprov Riau dan juga pemerintah pusat. Sehingga, Kepulauan Meranti bisa mengejar ketertinggalan. Kami akan meningkatkan komunikasi dengan pemerintah pusat agar secara konkret memperhatikan kondisi Kepulauan Meranti," pungkas Iskandar. (R-02/R-03)