Lini Depan Jadi Sorotan di Liga 2, PSPS Pekanbaru Siap Tantang Persikabo 1973
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Lini depan PSPS Pekanbaru menjadi sorotan di Liga 2 Indonesia setelah menunjukkan ketajaman yang mengesankan hingga putaran pertama penyisihan grup berakhir.
Meski bukan yang teratas, barisan penyerang tim ini hanya kalah produktivitas dari PSIM Yogyakarta dalam seluruh grup di Liga 2.
Hingga kini, 'Asykar Bertuah' julukan PSPS Pekanbaru berhasil mencatatkan 15 gol dalam delapan laga, dengan rata-rata 1,8 gol per pertandingan.
Sementara, PSIM Yogyakarta yang memimpin Grup II telah mengumpulkan 19 gol dari jumlah pertandingan yang sama, dengan rata-rata 2,3 gol per pertandingan.
Melansir tribunpekanbaru.com, top skor PSPS Pekanbaru saat ini dipegang Omid Popalzay. Gelandang serang asal Afghanistan ini sukses mencetak enam gol dari delapan pertandingan, menunjukkan kontribusi signifikan bagi tim.
Di belakangnya, Ilham Fathoni, yang diposisikan sebagai target man, berhasil mengemas empat gol. Pemain lain seperti Jhon Mena dan Fitra Ridwan masing-masing menambah dua gol, dengan satu gol tambahan berasal dari gol bunuh diri pemain lawan.
Dari segi assist, Jhon Mena dan Asir Asiz menjadi penyumbang terbanyak dengan masing-masing empat assist. Omid Popalzay menyusul dengan dua assist, sementara Fitra Ridwan, Ilham Syafri Noer, dan Ilham Fathoni masing-masing mencatatkan satu assist.
Namun, di sektor pertahanan, PSPS Pekanbaru masih perlu berbenah. Tim ini telah kebobolan delapan gol dalam delapan pertandingan, berbeda dengan PSIM Yogyakarta yang hanya kebobolan empat gol dalam jumlah laga yang sama.
Statistik ini menunjukkan kelemahan di lini belakang yang perlu diperbaiki demi meningkatkan performa keseluruhan tim.
Akhir pekan nanti, PSPS Pekanbaru akan menjalani laga perdana di putaran kedua Grup I, berhadapan dengan Persikabo 1973.
Pertandingan ini menjadi peluang bagi lini depan PSPS untuk kembali menambah pundi-pundi gol, terlebih mengingat Persikabo tengah menghadapi sejumlah kendala internal, termasuk masalah finansial dan hengkangnya pelatih kepala, Djajang Nurjaman. (R-03)