Panwascam Tebingtinggi Lantik 90 Pengawas TPS untuk Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Jaga Integritas
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Tebingtinggi melaksanakan pelantikan dan pembekalan terhadap 90 orang pengawas tempat pemungutan suara (TPS) yang akan bertugas dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Acara tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Jalan Dorak, pada Minggu (3/11/2024).
Para pengawas TPS yang dilantik ini tersebar di 4 kelurahan dan 5 desa di Kecamatan Tebingtinggi, dan diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan integritas serta profesionalisme demi suksesnya pesta demokrasi di daerah tersebut.
Dalam acara yang penuh khidmat tersebut, hadir Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal MIP, yang turut memberikan arahan kepada para pengawas. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Danramil 002 Tebingtinggi, Camat Tebingtinggi Husni Mubarak, Ketua Panwascam Tebingtinggi Ozi Wirman, serta anggota Panwascam lainnya, Firdaus dan Syarifah.
Ketua Panwascam Tebingtinggi, Ozi Wirman, menambahkan bahwa pembekalan ini bertujuan untuk memastikan para pengawas TPS memahami tugas dan tanggung jawab mereka secara mendalam, serta siap menghadapi berbagai potensi kendala di lapangan.
Dengan pelantikan dan pembekalan ini, diharapkan para pengawas TPS dapat menjalankan tugas dengan baik dan mendukung kelancaran Pilkada serentak 2024 di Kecamatan Tebingtinggi.
Para pengawas TPS ini bersiap menjalankan tugas mereka dalam Pilkada serentak 2024, yang akan berlangsung dalam waktu 24 hari lagi. Seleksi dilakukan dari total 255 pendaftar, sehingga hanya mereka yang benar-benar memiliki kualifikasi terbaik yang terpilih.
"Alhamdulillah, tahapan demi tahapan sudah kami lalui. Dari 255 pendaftar, terpilih 90 orang yang kami anggap paling siap dan kompeten sebagai pengawas TPS," ujar Ketua Panwascam Tebingtinggi, Ozi Wirman, dalam sambutannya.
Ozi mengungkapkan, meski banyak yang berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, tak sedikit juga yang mempertanyakan mengapa mereka tidak lolos seleksi. Ia berharap agar pengalaman seleksi ini menjadi pelajaran berharga.
"Tentu ini jadi pelajaran dari pemilihan sebelumnya. Buktikan bahwa kawan-kawan pengawas TPS yang terpilih adalah yang terbaik. Kita dilantik atas nama Al-Qur'an, maka konsekuensinya besar jika melenceng, maka siap-siap berhadapan dengan hukum," tegasnya.
Lebih lanjut, Ozi menegaskan bahwa pengawas TPS harus menjaga netralitas dan tidak memiliki agenda tersembunyi yang mengarah pada keberpihakan kepada salah satu pasangan calon. Ia juga mengingatkan bahwa tugas mereka adalah untuk menyukseskan Pilkada, bukan untuk terlibat dalam kepentingan politik pribadi.
"Jangan sampai ada agenda terselubung atau keberpihakan. Tugas kita adalah memastikan Pilkada berjalan dengan baik dan adil," ujarnya lagi.
Meski masa kerja para pengawas TPS ini hanya satu bulan, Ozi mengingatkan agar mereka tetap menjaga integritas penuh selama menjalankan amanah tersebut.
"Anggap ini bukan sekadar pekerjaan sampingan. Selama satu bulan ini, jadikan tugas ini prioritas utama. Jaga integritas dan bekerja dengan penuh tanggung jawab," pesannya.
Camat Tebingtinggi, Husni Mubarak, menyampaikan harapannya agar pelaksanaan Pilkada serentak di Kecamatan Tebingtinggi dapat berjalan lancar tanpa perlu pemilihan ulang, seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Ia mengimbau agar para pengawas TPS bekerja dengan komitmen penuh dan bertanggung jawab.
"Harapan ini kami tumpukan pada pundak kawan-kawan pengawas TPS. Hadir sebelum pemilih datang dan kembali setelah pemilihan selesai. Ini adalah amanah yang dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun akhirat, walaupun tugasnya hanya sebulan. Karena sudah disumpah, semoga bisa menjalankan tugas ini sebaik-baiknya dan tidak ada temuan yang berarti," ujar Husni.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan kehati-hatian selama menjalankan tugas, demi memastikan tidak ada masalah hukum yang muncul di kemudian hari.
Dengan arahan dan harapan ini, Husni Mubarak berharap pelaksanaan Pilkada di Kecamatan Tebingtinggi dapat berlangsung lancar, adil, dan tanpa hambatan yang berarti, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi tetap terjaga.
Sementara itu Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal MIP menekankan pentingnya peran pengawas TPS dalam menjaga integritas dalam proses pemilihan. Ia berharap seluruh pengawas dapat mengedepankan netralitas dan bersikap tegas terhadap segala bentuk pelanggaran.
"Pengawasan yang baik merupakan fondasi penting dalam menjaga kualitas pemilu yang demokratis. Saya harap seluruh pengawas TPS di Kecamatan Tebingtinggi ini bisa menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab demi terwujudnya pemilu yang jujur dan adil," ungkap Syamsurizal.
Ketua Bawaslu Kepulauan Meranti, Syamsurizal, menyampaikan pentingnya peran pengawas tempat pemungutan suara (TPS) dalam menjaga integritas Pilkada serentak tahun ini. Dari 368 pengawas TPS yang bertugas di Kabupaten Kepulauan Meranti, Kecamatan Tebingtinggi menjadi yang terbanyak dengan 90 pengawas. Ia mengharapkan agar para pengawas yang telah dilantik menjalankan tugasnya dengan baik dan menjadi garda terdepan dalam mengawasi proses demokrasi.
"Tugas pokok pelaksanaan pemilu adalah tugas pemerintah, sedangkan kita menjadi bagian yang diberi tugas lain oleh pemerintah untuk mengawasi. Pemilu harus dilaksanakan dengan netral dan tidak boleh memihak ke mana pun, menjaga posisi netral dalam setiap tindakan," ujar Syamsurizal.
Ia juga mengingatkan bahwa para pengawas akan menghadapi berbagai tantangan, khususnya terkait politik uang yang sering terjadi saat masa tenang. Syamsurizal menegaskan agar pengawas TPS tidak tinggal diam apabila menemukan indikasi atau praktik-praktik yang merusak proses demokrasi, seperti adanya oknum yang mencoba bermain di area politik uang.
"Peran seluruh pengawas sangat penting dalam mencegah hal itu. Jangan diam jika menemukan indikasi yang mencederai pesta demokrasi ini. Fokus pada tugas utama kita dalam mengawasi kampanye dan menghindari segala bentuk pelanggaran yang dapat merusak tujuan demokrasi. Ini harus kita maksimalkan," tegasnya.
Syamsurizal juga memperingatkan para penyelenggara agar tidak mencoba-coba melakukan pelanggaran. Ia mengingatkan bahwa pelanggaran dalam pelaksanaan pemilu dapat dikenakan hukuman tambahan sebesar sepertiga dari ancaman yang diatur dalam undang-undang.
"Jangan coba-coba melakukan kecurangan, karena hukumannya akan lebih berat. Fokuslah pada pengawasan. Ingat, teman-teman pengawas juga rawan disusupi oknum yang mungkin berniat curang, jadi lakukan pengawasan ketat. Jaga integritas, independensi, dan netralitas; serta jadilah tauladan bagi masyarakat karena kita ingin menghasilkan pemimpin terbaik untuk daerah ini," pungkasnya. (R-04)