2.036 Kasus Malaria Terdeteksi, Diskes Provinsi Riau Bersama Diskes Rohil Lakukan Pemetaan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Tim Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir melakukan pemetaan kasus dan larvasidasi pasca penemuan kasus malaria di daerah tersebut. Pasalnya, sejak awal tahun hingga 31 Oktober sudah 2.036 kasus malaria ditemukan di Rohil.
Plh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, drg Wan Fajriatul Mamnunah Sp.KG melalui Penanggung Jawab Malaria Musfardy Rustam mengatakan, untuk menangani malaria di Rohil, pihaknya juga bekerjasama dengan tim dari Kementerian kesehatan.
"Setelah temuan banyaknya kasus malaria di Rohil, kami langsung melakukan pemetaan kasus dan larvasidasi, kemudian juga melakukan pendampingan tenaga kesehatan di puskesmas terutama didaerah yang banyak ditemukan kasus," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, selain ini pihaknya juga melakukan pengaktifan klaster tanggap darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria Rohil bersama Pusat krisis, tim malaria, tim surveilans, tim vektor Kemkes RI, Dinas kesehatan Provinsi Riau, Dias kesehatan Rohil dan Puskesmas yang ada di Rohil.
"Kami juga sudah melakukan audiensi dengan pemerintah kabupaten Rohil yang saat itu bertemu langsung dengan Sekda," sebutnya.
Dipaparkan Musfardy, dari total 2.036 kasus malaria di Rohil tersebut, saat ini paling banyak ditemukan di Kecamatan Pesisir Limau Kapas dengan total kasus 1.482 kasus. Kemudian di Kecamatan Sinabo 161 kasus, Kecamatan Bangko 159, kemudian sisanya terbesar di beberapa Kecamatan lainnya.
"Untuk kasus malaria terbanyak memang ditemukan di Kecamatan Pesisir Limau Kapas yakni 1.482 kasus," ujarnya.
Dengan banyaknya temuan kasus malaria tersebut. Saat ini pihaknya terus memberikan pendampingan dan pemahaman kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman malaria.
"Kemudian melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menjaga lingkungan tetap bersih. Serta melakukan penyemprotan insektisida," sebutnya. (R-03)