Kadisdik Kamsoel Minta Mahasiswa Riau di Luar Negeri Jadi Lebah, Ini Maknanya
SabangMerauke News, Riau - Sembilan pengurus Yayasan Pengkaderan Anak Riau (Yapari), Senin (28/03/2022), bertandang ke Dinas Pendidikan Riau. Mereka mempresentasikan kegiatan mulia, menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan Riau maju.
Yapari, jelas salah seorang pengurus Yapari Ahmad Waraq, bergerak di bidang pendidikan, membantu calon mahasiswa untuk menuntut ilmu di luar negeri.
Tak hanya mendiator, Yapari juga menjadi pencerah bagi calon mahasiswa untuk menuntut ilmu di universitas sesuai dengan minatnya. Sehingga nantinya tidak salah pilih universitas.
Yapari tidak hanya memberi pencerahan namun juga mencari solusi terkait pembiayaan mahasiswa di luar negeri, dan "jangkauan" Yapari juga tidak hanya anak Riau tapi di luar Riau banyak bergabung dengan mereka, bahkan ada yang dari Jakarta.
Calon mahasiswa Riau ke luar negeri yang sudah dikirim Yapari di antara ke Timur Tengah, Jerman, Belgia, Libanon, dan sejumlah negara Eropa lainnya.
"Ada sebanyak 356 mahasiswa yang menuntut ilmu di luar negeri di 45 negara," beber Ahmad.
Ilham, salah seorang pendiri Yapari menambahkan, sejak berdirinya Yapari tahun 2014 lalu, terhitung 27 Maret 2022 sudah 5 angkatan yang diberangkat ke luar negeri.
"Biasanya mahasiswa ingin menuntut ilmu ke Timur Tengah, sekarang sudah mencar. Ada yang ke Eropa, dan Asia," kata Ilham.
Kepada Kadisdik Riau Kamsol, Ilman mengabarkan, bahwa ada 8 orang mahasiswa asal Riau di Ukraina, dan sekarang mereka terpaksa diungsi ke Mesir.
"Sebelum perang, mahasiswa asal Riau itu sudah diungsikan. Mereka dalam keadaan sehat dan aman," kata Ilham yang akan berangkat ke Jerman.
Kamsol menyambut baik bersembangnya pengurus Yapari ke kantornya. Kunci keberhasilan, jelas Kamsol, tekat dan semangat yang kuat. Kemudian pola pikir untuk berubah mencapai cita-cita.
"Cara mengusai suatu daerah, pahami daerah dan karakteristik manusianya. Sehingga kita mudah mendapat ilmu dari mereka," ungkap Kamsol.
Yapari, menurut Kamsol, selain sebagai wadah membantu anak Riau dalam menuntut ilmu, namun juga membantu Pemerintah Provinsi Riau.
"Apa yang dilakukan Yapari ini sesuai dengan visi dan misi gubernur Riau. Pak Syamsuar juga konsen bagaimana mencari formula agar anak-anak Riau bisa sekolah keluar negeri, ini seperti gayung bersambut," ungkap Kamsol.
Zaman, ucap Kamsol, sudah jauh berubah, sekarang serba digital. SDM anak Riau harus tinggi dari robot, untuk itu kompentensi harus tinggi, kinerja, dan moral harus dilatih. "Sehingga kita yang mengusai robot."
Kamsol berpesan dan berfilsafah, jadilah seperti lebah, mengambil madu bunga dan madu lebah dihasilkan untuk kesehatan. "Mengambil yang positif, dan melahirkan yang positif juga. Anda semua tidak hanya membanggakan orang tua, tapi daerah dan negara," ujar Kamsol. (*)