Mahmuzin-Iskandar Diserang Fitnah di Medsos, Minta Bawaslu Kepulauan Meranti Tindak Lanjuti Laporan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher-Iskandar Budiman mendapat serangan kampanye hitam. Isu tak sedap disebarkan melalui postingan di media sosial Facebook oleh akun anonim yang tidak menampilkan identitas asli.
Postingan di akun tersebut dinilai mengandung narasi menggiring opini negatif dengan menyertakan video baliho pasangan Mahmuzin Taher-Iskandar Budiman yang dilempari tanah. Video itu diketahui diambil di Jalan Suak Baru, Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi.
Tidak hanya itu, akun tersebut juga menuduh bahwa saat melakukan kampanye di salah satu rumah warga, Mahmuzin tidak membayar uang konsumsi dan tidak membawa buah tangan sebagai bentuk penghormatan. Tuduhan ini menyebar cepat dan menuai berbagai reaksi dari warganet, yang membuat suasana kampanye saat ini memanas.
Menanggapi isu tersebut, Mahmuzin Taher-Iskandar Budiman langsung memberikan klarifikasi. Ditegaskan bahwa informasi yang disebar akun tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
Mahmuzin menegaskan, bahwa dalam setiap kampanye yang dijalankan selalu mengikuti aturan yang berlaku serta memperhatikan etika dan sopan santun terhadap masyarakat.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum terverifikasi, serta tetap menjaga situasi aman dan damai selama proses Pilkada berlangsung.
Mahmuzin Taher menilai penyebaran informasi sesat tersebut sudah masuk dalam kategori fitnah yang dapat menyesatkan publik jika tidak segera diluruskan.
"Ini sudah mengarah ke fitnah. Saat ini, tim kita sedang bekerja mengecek kebenarannya, dan tim hukum juga sudah bergerak untuk melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian agar diproses secara hukum. Langkah ini perlu diambil agar isu ini tereduksi dan memberikan efek jera," ujar Mahmuzin pada Minggu (13/10/2024).
Tindakan terhadap penyebar informasi itu dimulai dengan melaporkan kasus ini ke Bawaslu Kepulauan Meranti melalui Panwascam Tebingtinggi.
"Kami sudah segera menindaklanjuti dengan membuat laporan resmi ke Panwascam. Saat ini, tinggal menyelesaikan prosedur teknis pelaporan. Kami meminta Bawaslu untuk menindaklanjuti kasus ini, menemukan siapa pemilik akun FB tersebut, dan memastikan ada klarifikasi serta permohonan maaf terbuka dari pihak yang bersangkutan," tambah Mahmuzin.
Ia berharap langkah ini dapat menekan penyebaran informasi palsu dan menciptakan situasi yang kondusif selama Pilkada berlangsung.
Lebih lanjut, Mahmuzin Taher menegaskan bahwa setiap titik kampanye yang direncanakan sudah melalui koordinasi yang baik, termasuk mengenai biaya pelaksanaan kampanye. Apabila ada pembayaran yang belum dilakukan, pihak yang bersangkutan dapat langsung menghubungi tim di posko, bukan dengan menyebarkan isu tak berdasar.
"Semua titik kampanye sudah ditransfer untuk segala pembiayaan sebelum pelaksanaannya. Datanya lengkap sesuai titik STTP yang dikeluarkan. Jika ada keluhan tentang pembayaran yang belum diproses, bisa konfirmasi langsung ke posko sekber, bukan dengan cara menyebarkan isu liar dan anarkis yang tidak jelas sumbernya," jelas Mahmuzin.
Mahmuzin menegaskan, sistem kerja di posko Mahmuzin Taher (MT) tidak sembarangan, semua data teratur dan jelas. Menurutnya, justru yang liar adalah isu yang disebarkan tanpa dasar dan tidak diketahui sumbernya.
"Akun yang membuat status tanpa identitas yang jelas itu adalah bagian dari modus operandi kampanye hitam," pungkasnya. (R-01)