Detik-detik Akhir Hidup Sang Revolusioner 'Che Guevara', Tewas Dieksekusi Tembakan di Dada
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Setelah beberapa keberhasilan pertempuran awal, Guevara dan kelompok gerilyawannya mendapati diri mereka terus-menerus dalam pelarian dari tentara Bolivia.
Pada 8 Oktober 1967, kelompok ini dipukul mundur oleh detasemen khusus tentara Bolivia yang dibantu oleh CIA. Guevara, yang terluka dalam serangan itu, ditangkap.
Dilansir Washington Post, Guevara ditawan dan dibawa ke sebuah rumah dengan satu kamar di kota La Higuera di Bolivia, sekitar empat mil jauhnya dari tempat ia ditangkap.
Menjelang saat terakhirnya, Guevara ditemui oleh Felix Rodriguez, seorang agen CIA keturunan Kuba-Amerika yang menyamar sebagai perwira militer Bolivia.
Rodriguez mengatakan kepada Guevara bahwa Pemerintah Amerika Serikat ingin dia tetap hidup untuk diinterogasi, tetapi para pemimpin Bolivia memutuskan Guevara harus dieksekusi mati.
Para pemimpin Bolivia khawatir pengadilan publik hanya akan menarik simpati darinya.
"Saya menatap wajahnya langsung, dan saya memberitahukan semuanya kepadanya. Dia menatap langsung ke arah saya dan berkata: 'Lebih baik begini. Saya seharusnya tidak pernah ditangkap hidup-hidup'," kenang Rodriguez.
Kemudian Rodriguez pergi, dan memerintahkan Sersan Jaime Teran, prajurit yang ditugaskan menjadi eksekutor, untuk menembak Guevara di bawah leher.
Guevara pun mengucapkan kata-kata terakhirnya sebelum dieksekusi. "Tembak, Anda hanya akan membunuh seorang pria," kata Guevara.
Teran melepaskan tembakan yang mengenai lengan, kaki dan dada Guevara. Sang revolusioner itu pun meninggal dunia. (R-04)