Warga Talang Mamak Demonstrasi Tuntut Kebun Plasma ke PT Gandaerah Hendana dan PT Inecda Plantation: Kembalikan Hak Tanah Ulayat Kami!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Ratusan masyarakat dari Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Talang Mamak menuntut kewajiban pembangunan kebun plasma dari PT Gandaerah Hendana dan PT Inecda Plantation. Warga menggelar unjuk rasa di depan kantor perusahaan terafiliasi Samsung Grup ini di kompleks perkantoran Mega Asri, Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru, Selasa (8/10/2024).
Aksi masyarakat suku Talang Mamak ini sempat memicu kemacetan di badan jalan. Massa membentangkan sejumlah spanduk berisi tuntutan agar kedua perusahaan segera memenuhi hak masyarakat lokal.
"Kembalikan hak ulayat dan tanah kami. Berikan kami kebun plasma. Karena sejak tahun 1996 kalian perusahaan belum pernah membangun kebun plasma untuk kami masyarakat," kata orator unjuk rasa lewat pengeras suara.
Adapun masyarakat Talang Mamak yang datang berunjuk rasa berasal dari 4 desa di Kabupaten Indragiri Hulu dan Pelalawan. Yakni Desa Redang Seko, Desa Kerumutan, Desa Talang Suka Maju dan Desa Talang Sungai Limau.
Para pengunjuk rasa menyinggung syarat usaha perkebunan kelapa sawit dan Hak Guna Usaha (HGU) yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian dan Kementerian Agraria Tata Ruang (BPN). Di mana dalam setiap penerbitan izin HGU, perusahaan diwajibkan untuk membangun kebun plasma dengan porsi 20 persen dari luasan izin HGU yang dimiliki.
"Namun, sampai saat ini perusahaan tak pernah membangun kebun plasma. Selama ini kami diam, namun ini tak bisa dibiarkan lagi. Kami akan terus beraksi sampai tuntutan kami dipenuhi," kata orator unjuk rasa.
Dalam orasinya, pengunjuk rasa menyinggung soal kemiskinan yang mereka alami di tengah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama puluhan tahun beroperasi di desa mereka.
Selain itu, warga Talang Mamak mengklaim telah terjadi kerusakan lingkungan yang parah akibat pembukaan kebun sawit di daerah mereka. Termasuk kerusakan terhadap sungai alam yang selama ini menjadi sumber kehidupan warga Talang Mamak untuk mencari ikan.
"Sungai-sungai kami telah dirusak. Ada yang sudah ditutup. Padahal, sungai adalah sumber mata pencarian dan makanan kami. Tapi perusahaan tidak pernah memperhatikan kami,", tegas demonstran.
Belum ada penjelasan dari pihak PT Gandaerah dan PT Inecda atas aksi warga Talang Mamak yang didampingi oleh organisasi Pemantau Keuangan Negara (PKN) ini.
Namun, sejumlah perwakilan massa telah diterima oleh pihak perusahaan untuk melakukan pembicaraan secara tertutup. (R-03)