9 Kelompok Rentan yang Dilarang Minum Kopi Hitam
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kopi hitam yang dikonsumsi tanpa gula dan pemanis buatan telah dikenal sebagai minuman yang bermanfaat bagi tubuh.
Selain memberikan dorongan energi di pagi hari, beberapa penelitian menemukan manfaat kopi dalam membantu mengurangi risiko kanker prostat dan gagal jantung, dikutip dari Healthifyme (2/2/2024).
Meskipun memiliki rasa yang pahit, banyak orang menyukai kopi hitam yang kuat. Minuman ini bahkan sering dijadikan bagian dari diet untuk mereka yang sedang menurunkan berat badan.
Akan tetapi, bagi beberapa orang dengan kondisi medis tertentu, kopi hitam mungkin bukanlah minuman yang menyehatkan.
Lantas, siapa saja yang sebaiknya tidak minum kopi hitam?
Kelompok orang yang sebaiknya tidak minum kopi hitam
Berikut orang dengan kondisi medis yang tidak dianjurkan untuk minum kopi hitam:
1. Penderita irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus
Ahli gizi dan diet terdaftar yang berbasis di Seattle, AS, Angel Planells mengatakan, orang dengan kondisi IBS tidak dianjurkan minum kopi hitam.
IBS adalah gangguan pencernaan yang memengaruhi usus besar. IBS sering kali menyebabkan gejala seperti nyeri perut, kram perut, kembung, diare atau konstipasi.
"Kafein dapat meningkatkan keteraturan usus, termasuk meningkatkan kemungkinan diare, gejala utama sindrom iritasi usus," ujarnya, dilansir dari Eat This Not That (2/12/2022).
"Jadi jika Anda memiliki IBS, dianjurkan untuk membatasi/menghindari minuman berkafein," tambahnya.
2. Penderita glaukoma
Orang dengan riwayat penyakit glaukoma dianjurkan untuk membatasi asupan kopi mereka, paling banyak satu cangkir sehari.
Glaukoma merupakan penyakit mata yang merusak saraf optik dan dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Planells mengatakan, minum kopi dapat meningkatkan tekanan intraokular bagi penderita glaukoma. Oleh karena itu, ia menganjurkan agar membatasi atau menghindari asupan kopi.
Menurut penelitian oleh Mount Sinai, minum kafein dalam jumlah yang lebih besar meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang sudah memiliki kecenderungan untuk meningkatkan tekanan mata.
3. Penderita aritmia
Penderita aritmia atau gangguan irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak normal, yaitu terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur, tidak dianjurkan untuk minum kopi, terutama kopi hitam.
Ahli diet terdaftar dan Lose It!, Kelli McGrane mengatakan bahwa kafein pada kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara dalam tekanan darah dan detak jantung.
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyimpulkan adanya potensi lonjakan jangka pendek dalam tingkat tekanan darah saat minum kafein.
Namun, tidak ada cukup bukti konklusif tentang efek jangka panjang pada tekanan darah atau kesehatan jantung.
"Penting bagi siapa saja dengan kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka tentang apakah/berapa banyak kopi yang aman untuk dikonsumsi," ujarnya.
4. Ibu hamil
American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil membatasi kafein hingga 200 miligram atau sekitar dua cangkir kopi setiap hari untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.
Namun, ulasan pada 2020 yang diterbitkan dalam British Journal of Medicine menyimpulkan bahwa tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan.
Oleh karena itu, wanita hamil harus mendiskusikan asupan kafein mereka dengan dokter mereka.
5. Ibu menyusui
Selain ibu hamil, ibu menyusui juga tidak dianjurkan untuk minum kopi hitam.
Planells mengatakan, kafein yang ada dalam kopi bertindak sebagai stimulan dan diuretik. Hal ini dapat menyebabkan risiko dehidrasi pada ibu menyusui.
Adapun, Asosiasi Kehamilan Amerika menyarankan untuk menghindari kafein sebanyak mungkin selama kehamilan dan menyusui.
6. Orang yang mengalami kecemasan
McGrane mengatakan, kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa individu, terutama mereka yang rentan mengalami serangan panik.
"Jika Anda secara teratur mengalami kecemasan atau serangan panik, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menghindari atau mengurangi asupan kopi berkafein," ucap dia.
Penelitian dari Psikiatri Rumah Sakit Umum menemukan, tingkat kafein yang lebih tinggi, sekitar 5 cangkir kopi per hari berpotensi menyebabkan serangan panik pada mereka yang memiliki kecemasan.
7. Orang yang diare
Kopi dapat merangsang usus karena mengandung kafein dan senyawa lain yang dapat meningkatkan kontraksi usus besar dan pergerakan tinja.
Dengan demikian, minuman pahit ini tidak dianjurkan sama sekali untuk diminum oleh mereka yang sedang mengalami diare lantaran bisa memperburuk kondisi kesehatannya.
8. Penderita epilepsi
Penelitian terbatas menemukan bahwa seseorang yang menderita epilepsi atau kejang-kejang tidak dianjurkan untuk minum kopi hitam.
Planells mengatakan, konsumsi kopi dikaitkan dengan peningkatan frekuensi kejang pada penderita epilepsi. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih banyak lagi.
9. Penderita asam lambung
Kopi tidak dianjurkan untuk diminum oleh mereka yang memiliki penyakit asam lambung, seperti tukak lambung dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Pasalnya, kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan katup antara kerongkongan dan perut.
Hal ini dapat menyebabkan isi lambung asam memasuki kerongkongan, mengakibatkan gejala GERD yang tidak nyaman. (R-04)