Capai 42 Kasus, Diskes Riau Segera Dirikan Posko Kesehatan di Desa Kuala Selat
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pasca penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Dinas Kesehatan (Diskes) Riau segera mendirikan posko di daerah tersebut.
Penanggungjawab Malaria Fungsional Epidemiologi Madya Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Musfardi Rustam mengatakan pihaknya bersiaga penuh di wilayah tersebut guna melakukan survey darah massal.
"Tim epidemiologi bersama bidan dan kader malaria yang ada disana melakukan pengambilan darah yang merupakan rapid assessment sebagai bagian dari survey epidemiologi, untuk mengetahui perkembangan kasus malaria yang terjadi," kata Musfardi, Rabu (2/8/2024).
Disebutkannya, hingga saat ini, kasus malaria di Kuala Selat terus bertambah. Dimana sebelumnya ditemukan 22 kasus, setelah penetapan KLB Malaria, bertambah menjadi 42 kasus.
"Setelah dilakukan screening menyeluruh untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit, ditemukan hasil pemeriksaan dengan total 42 kasus malaria," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan temuan kasus tersebut pihaknya membentuk posko kesehatan untuk melayani pengobatan masyarakat yang terkena malaria. Meskipun hingga saat ini belum ditemukan masyarakat yang terkena malaria dalam kondisi parah.
"Kami membentuk posko kesehatan untuk membantu pengobatan masyarakat yang terpapar malaria. Meskipun saat ini belum ditemukan yang kondisinya parah," sebutnya.
Sementara itu, Pj Bupati Inhil Erisman Yahya mengatakan, pihaknya sudah menetapkan SK Bupati tentang KLB Malaria agar penangananya bisa dilakukan secara komprehensif dan tuntas.
"Setelah mendapat laporan itu, dan dari hasil koordinasi kami dengan pihak Dinas Kesehatan provinsi Riau. Kami langsung menetapkan KLB Malaria di Desa Kuala Selat, agar penanganannya bisa lebih komprehensif dan dilakukan bersama mulai dari kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pasca adanya laporan kasus Malaria tersebut, pihaknya juga langsung bergerak kelokasi untuk memberikan penanganan kepada pada pasien.
"Kita juga sudah bergerak di lapangan untuk langsung mengobati pasien tertular dan memutus mata rantai dengan berbagai upaya yang direkomendasikan. Baik tindakan medis maupun upaya membersihkan lingkungan atau sanitasi," sebutnya.
"Dan perlu juga ditegaskan bahwa kasus malaria di Kuala Selat ini sesuai keterangan dari pihak Dinkes Provinsi termasuk yang ringan atau tidak mematikan. Namun tetap penanganannya kami prioritaskan," sambungnya. (R-03)