Minim Jaringan Internet, Murid SD di Kepulauan Meranti Terpaksa Ujian di Tepi Jalan, Begini Tanggapan Disdik
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Beredar di media sosial, foto-foto murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 16 Tanjung Bunga, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, yang sedang melaksanakan ujian di tepi jalan.
Postingan di akun Facebook Pemdes Tanjung Bunga tersebut menyoroti kondisi miris murid yang terpaksa berburu sinyal internet karena kurangnya infrastruktur jaringan di desa mereka.
Caption dalam postingan tersebut menyatakan, "Akibat Tidak ada Jaringan, SD 16 Tanjung Bunga Terpaksa Ujian ANBK di Tepi Jalan. Saya yakin ini bukan Cita-Cita Pemimpin Kita, tapi sudah takdir Tuhan bahwa di desa-desa sangat kurang perhatian oleh pemerintah."
Tak pelak, postingan ini memicu reaksi warganet, dengan banyak yang menyalahkan pemerintah karena dianggap kurang peduli terhadap kondisi pendidikan di daerah terpencil.
Terkait hal ini, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kepulauan Meranti, Ira Selda Fitri, menanggapi bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), yang dilaksanakan selama empat hari dari 23-26 September 2024.
Menurut Ira, pelaksanaan simulasi dilakukan secara mandiri oleh masing-masing sekolah, dan anggarannya sudah dialokasikan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Tergantung sekolah bagaimana cara melaksanakannya, artinya fleksibel saja. Anggarannya juga sudah dianggarkan lewat dana BOS, tergantung kreativitas dan inisiatif untuk mensukseskan hal ini, dimana di dalamnya sudah ada biaya operator, makan minum, biaya pengawas, dan lain-lain," kata Ira Selda Fitri, Selasa (24/9/2024).
Dijelaskan, dalam simulasi yang digelar selama 4 hari tersebut, banyak sekolah yang memilih untuk melakukan percobaan di hari pertama, sehingga server bisa down karena banyak yang mengaksesnya.
"Setiap sekolah memiliki fleksibilitas untuk melaksanakan simulasi ini sesuai dengan kondisi mereka. Sayangnya, banyak sekolah yang memilih hari pertama untuk mengakses server, sehingga terjadi overload yang menyebabkan server down. Di desa-desa, kendala utamanya adalah sinyal, dan hal ini sering menyebabkan siswa harus berburu sinyal di tempat-tempat seperti tepi jalan atau pelabuhan," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, terkait pelaksanaan ANBK berada di mana, pemerintah pusat tidak melihat kondisi tersebut, tetapi lebih fokus pada bagaimana hasilnya bisa maksimal.
"Sejauh ini pusat tidak melihat pengadaan ANBK itu ada di mana, namun lebih kepada bagaimana hasilnya bisa maksimal. Tidak hanya di Kepulauan Meranti, bahkan kondisi seperti ini terjadi di seluruh Indonesia. Jika harus menunggu sinyal bagus, kapan mau ujian, sementara jadwalnya terus berjalan," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, bahwa pihak Disdikbud Kepulauan Meranti telah berkoordinasi dengan PLN untuk mengantisipasi gangguan listrik selama pelaksanaan ANBK, serta dengan Kominfo terkait kendala jaringan. Meskipun di wilayah perkotaan tidak ada masalah yang signifikan, di daerah perkampungan, keterbatasan jaringan internet masih menjadi tantangan besar.
"Kita sudah menyurati PLN dan Kominfo untuk memastikan persiapan ini berjalan dengan baik. Namun, untuk daerah terpencil, tantangannya tetap besar. Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Kepulauan Meranti, tapi juga di seluruh Indonesia," tutur Ira.
"Untuk di perkotaan, tidak ada masalah, tetapi di perkampungan masih terkendala jaringan. Lebih dari itu, bagaimana siswa bisa mengoperasikan Chromebook yang telah diberikan, yaitu 15 unit untuk setiap sekolah. Di sekolah, pemanfaatan Chromebook sudah menjadi hal biasa, tetapi penggunaannya di laut, tepi jalan, itu yang luar biasa," ujar Ira Selda Fitri.
Ia menambahkan bahwa setiap dokumentasi dari kegiatan ini telah dikirimkan ke pusat, yang kemudian diapresiasi dan menjadi tren.
"Dokumentasi tersebut bahkan menjadi trending, dan diharapkan dapat meningkatkan kepedulian untuk mengatasi masalah ini. Intinya, setiap sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan ANBK secara mandiri," tukasnya. (R-01)