Pemuda Desa Tanjung Darul Takzim Blokade Jalan Karyawan PT ITA, Ini Penyebabnya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sejumlah pemuda yang dipimpin oleh Ketua Karang Taruna Desa Tanjung Darul Takzim, Rian Rasyid, melakukan aksi blokade jalan menuju lokasi operasional PT ITA (Imbang Tata Alam) di Sumur MSTB, Lapangan Ringgit, Desa Tanjung Darul Takzim, Senin (23/9/2024).
Dimana sejumlah pemuda menghadang beberapa kendaraan karyawan yang lewat dengan menutupnya menggunakan kayu dan drum plastik.
Sebelumnya, pada 19 September, mereka memasang plang pemberitahuan di pintu masuk desa tepatnya di Pelabuhan penyeberangan yang melarang karyawan PT ITA melewati jalan desa per 25 September 2024.
Karena terkesan meresahkan, Kapolsek dan Camat Tebingtinggi Barat telah berupaya membuka plank yang dipasang oleh pemuda desa serta merencanakan pertemuan untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
Aksi blokade tersebut merupakan tindak lanjut dari ketidakpuasan Rian Rasyid yang notabene anak Kepala Desa Tanjung dan pemuda desa terkait respons perusahaan terhadap permintaan mereka. Dalam sebuah pesan, Rian mengumumkan bahwa blokade ini dilakukan setelah melalui rapat dan kesepakatan bersama.
Dalam pesannya, Rian menyebutkan bahwa pemuda desa akan melakukan blokade terhadap karyawan luar PT ITA yang biasa melewati jalan desa.
"Berdasarkan info rapat sore hari ini, besok pagi kita akan melakukan blokade penyetopan karyawan luar. Titik kumpul di rumah Karang Taruna Desa Tanjung Darul Takzim jam 06.00 WIB. Dan aksi ini akan diabsensi, siapa saja yang ikut maka itulah yang akan diutamakan. Sekian terima kasih," tulis Rian dalam pesannya, menandai persiapan untuk aksi yang direncanakan dengan matang oleh pemuda desa.
Selanjutnya dalam pesan lain, pemuda Desa Tanjung Darul Takzim melakukan beberapa tuntutan terhadap perusahaan PT ITA diantaranya ; penambahan tenaga kerja sebanyak 50 orang, pemberian kontrak kerja (PKWT) serta BPJS bagi pekerja, sertifikasi keterampilan untuk 20 orang, beasiswa untuk 10 mahasiswa S1 dan 5 mahasiswa S2, serta perbaikan infrastruktur seperti jembatan dan jalan utama Telaga Biru.
Ketua Karang Taruna Desa Tanjung Darul Takzim, Rian Rasyid, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait alasan di balik aksi blokade jalan yang dilakukan oleh pemuda desa, hanya memberikan jawaban singkat.
"Karena tidak ada respon baik dari undangan yang kami ajukan," ujarnya, merujuk pada ketidakpuasan mereka terhadap tanggapan yang diberikan oleh pihak perusahaan PT ITA terkait permintaan yang telah diajukan sebelumnya.
Field Sr. CSR Officer PT. ITA, Arip Hidayatuloh yang dikonfirmasi terkait hal tersebut menyebutkan tindakan yang dilakukan Ketua Karang Taruna itu menyebutkan, aksi blokade ini diduga dipicu oleh ketidakpuasan Rian Rasyid yang tidak lolos dalam tes penerimaan calon security di wilayah MSTB. Rian sebelumnya mengkritik proses seleksi yang menurutnya tidak transparan, terutama dalam hal tes fisik.
"Iya, karena Ketua Karang Taruna tidak lolos tes tertulis," jelas Arip saat dikonfirmasi.
Terkait tuntutan pemuda desa, Arip menegaskan bahwa tuntutan tersebut merupakan tuntutan sepihak yang belum ditanggapi secara resmi oleh perusahaan.
"Info dari lapangan, pertemuan diundur karena manajemen sedang fokus pada persiapan wawancara," ungkapnya. (R-01)