Walikota Firdaus 'Ngotot' Terbang ke Mesir, Padahal Sudah Dicerca Banyak Pihak
SabangMerauke News, Riau - Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan ia beserta kepala OPD terkait akan tetap berangkat ke Mesir tidak lama lagi karena sudah mendapat restu dari Kementerian Dalam Negeri dan Gubernur Riau.
"Alhamdulillah, sudah mendapat izin dan sedang berjalan," kata Wali Kota Firdaus saat dikonfirmasi ANTARA di Pekanbaru, Jumat.
Dikatakan Firdaus, keberangkatannya ke Mesir bukan untuk jalan-jalan akan tetapi kunjungan kerja atas undangan Pemerintah Mesir untuk membahas pertanian yang kini sukses dilakukan sekelompok pemuda di sana yang mampu mengangkat ekonomi masyarakat desa yang dulunya miskin dan tertinggal.
"Ini sudah rencana lama dua tahun lalu dan bukan untuk jalan-jalan kalau mau jalan-jalan mengapa ke Mesir," kata Firdaus.
Firdaus bahkan membantah memboyong belasan kepala dinas setempat ke Mesir. Ia mengaku hanya membawa beberapa saja yang ada hubungannya dengan kunjungan kerja tersebut.
"Yang mendampingi Wali Kota hanya enam dinas saja tidak seperti apa yang diberitakan ada belasan, sedangkan Dinas Pariwisata saja saya batalkan berangkat," kata Firdaus.
Ia mengemukakan alasan awal ia pergi ke Mesir dikarenakan kini Pekanbaru mulai menjadikan sektor pertanian sebagai sarana pendukung ekonomi, selain di Pekanbaru ada sekelompok petani milenial yang tergabung dalam Sarana Pangan Madani (SPM), sedang giat mengembangkan pertanian sebagai upaya mengangkat ekonomi masyarakat.
Hal ini juga terjadi di Mesir. Bahkan kini sudah sukses dan menjadi suplayer pangan bagi negaranya.
Di mana dulunya di Mesir ada sekelompok pemuda yang berjumlah 10 orang mengawali pembangunan desa yang miskin dengan diawali dari peternak ayam lalu membuatnya maju, dan kini bahkan mengembangkan pendidikan dan sebagainya. Hal ini diharapkan akan jadi motivasi bagi pemuda Pekanbaru.
"Semangat itu yang akan jadi rol model bagi petani milenial di Pekanbaru bagaimana mendorong mereka untuk masuk ke sektor pertanian," katanya.
Agenda ini tertunda dua tahun lalu karena pandemi COVID-19.
"Kini kita diundang kembali oleh perintah Mesir setelah mereka membuka penerbangan dan Indonesia juga membuka perjalanan," katanya.
Sebelumnya anggota DPRD Riau dapil Pekanbaru Ade Hartati mengkritik rencana keberangkatan itu, lantaran ada urusan yang lebih prioritas yang harusnya dikerjakan oleh Wali Kota Firdaus beserta
jajaran di ujung masa jabatannya.
"Sangat sulit rasanya ketika kita mendengar ada sebagian aparatur yang berencana untuk ke luar negeri. Dengan kondisi saat ini, kita melihat urgensinya, belum ada. Sebaiknya Pemko fokus melakukan pengendalian harga dan stok sembako jelang Bulan Suci Ramadhan. Terutama minyak goreng yang saat ini harganya tidak terjangkau masyarakat kecil dan pasokannya tidak lancar. Belum lagi merangkaknya harga kebutuhan pokok lainnya yang membuat masyarakat menjerit," kata Ade Hartati di Pekanbaru, Kamis.
Terlebih lagi, kata Ade, kondisi pandemi yang baru saja berhasil ditangani oleh bangsa ini. Sehingga diperlukan seluruh tingkatan pemerintahan melakukan upaya pembenahan dalam hal tata kelola anggaran, yakni dengan menyusun kembali skala prioritas yang telah porak-poranda dikarenakan bencana COVID-19 yang terjadi dua tahun belakangan.
"Pembenahan tata kelola anggaran tersebut tentu harus didahului oleh komitmen, dimana harus dipastikan para penyelenggara negara memiliki keinginan untuk berbenah. Penting sekali untuk menyatukan cara pandang bahwa prioritas utama saat ini adalah merealisasikan program-program yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ," kata Ade. (*)