Di Hadapan Kaum Ibu, Mahmuzin Taher Paparkan Visi Penciptaan Lapangan Kerja dan Pembangunan Ekonomi Meranti
SABANGMERAUKE NEWS, Selatpanjang - Bakal Calon Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher terus berkeliling memperkenalkan visi dan misinya kepada masyarakat dengan penekanan khusus pada pengembangan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Dalam berbagai kesempatan, Mahmuzin menegaskan komitmennya untuk memajukan perekonomian Meranti, dengan fokus utama pada sektor ketenagakerjaan. Mengusung slogan "Menebas Tuntas," ia bertekad untuk menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat.
Pada Rabu (18/9/2024), Mahmuzin menghadiri pertemuan dengan para ibu rumah tangga di rumah salah satu warga, Sunarti, di Jalan Tanjung Harapan Gang Saudara, Kelurahan Selatpanjang Kota. Ia didampingi oleh anggota DPRD Kepulauan Meranti terpilih, Tengku Zulkenedi Yusuf dari Fraksi PKS, dan Fauzi Yusa dari Fraksi Golkar.
Fauzi Yusa, yang telah menjabat sebagai anggota DPRD selama empat periode, menjelaskan alasan dukungannya terhadap Mahmuzin Taher sebagai calon Bupati Kepulauan Meranti. Menurutnya, Mahmuzin adalah sosok yang santun dan berkepribadian baik dengan tutur kata yang lembut dan niat tulus untuk membangun Kepulauan Meranti.
"Awalnya saya tidak mendukung Pak Mahmuzin, namun setelah melihat lebih dekat, saya menyadari bahwa dia memiliki niat baik dan tulus untuk membangun daerah ini lebih baik ke depannya," ujar Fauzi.
Fauzi juga menekankan bahwa Mahmuzin telah menunjukkan kesungguhannya untuk membangun Kepulauan Meranti. Pada Pilkada sebelumnya, meskipun Mahmuzin meraih suara terbanyak kedua, ia tidak menyerah dan kembali berjuang di pemilihan kali ini.
"Adapun bukti dia ingin membangun kampung ini adalah seperti yang kita ketahui bersama waktu Pilkada sebelumnya, Mahmuzin mendapatkan suara terbanyak kedua dengan anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit. Namun, itu tidak membuat ia putus asa dan kembali mencoba. Kita juga tidak perlu risau, karena dia bukan untuk mencari kekayaan jika nantinya terpilih sebagai bupati. Sebagai seorang pengusaha, dia memiliki lebih dari cukup untuk biaya penghidupan," tuturnya.
Dalam pertemuan dengan para ibu rumah tangga, Mahmuzin Taher mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka di masa lalu, di mana ia memperoleh suara terbanyak di daerah tersebut.
"Terima kasih saya ucapkan, dulu saya menang dengan suara terbanyak di sini. Saya rasa dukungan itu tidak akan berkurang, karena wakil saya, Iskandar Budiman, sudah lebih dulu berkunjung ke sini," ujar Mahmuzin.
Dia menjelaskan bahwa alasan ia berpasangan dengan Iskandar Budiman bukan hanya karena faktor politik, tetapi juga karena adanya chemistry dan pertimbangan khusus untuk bersama-sama membangun Kepulauan Meranti menjadi lebih baik.
Mahmuzin juga menyoroti permasalahan ekonomi di Kepulauan Meranti. Ia menceritakan bahwa dirinya sering melihat banyak rumah yang dijual. Saat ditanyakan penyebabnya, ia mendapatkan informasi bahwa hal itu berkaitan dengan persoalan ekonomi yang disebabkan oleh minimnya lapangan kerja.
"Saya terus memantau permasalahan ekonomi di kampung kita, yang sayangnya belum menemukan titik terang. Meski jarang berinteraksi secara langsung, saya tetap memperhatikan perkembangan melalui media sosial," ungkap Mahmuzin.
Petakan Masalah Daerah
Lebih lanjut, Mahmuzin menjelaskan konsep "Menebas Tuntas" yang telah lama ia gaungkan. Ia menyebutkan bahwa masalah utama di Kabupaten Kepulauan Meranti, kabupaten termuda di Riau, meliputi akses yang terbatas, kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil, tingginya tingkat kemiskinan, dan keterbatasan sumber daya manusia.
"Kita harus menyelesaikan masalah-masalah ini secara menyeluruh, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal," tegas Mahmuzin.
Mahmuzin Taher menekankan bahwa jika ia diberi amanah untuk memimpin Kepulauan Meranti, prioritas utamanya adalah ekonomi kerakyatan. Ia mengakui bahwa minimnya lapangan pekerjaan dan lemahnya daya beli masyarakat, yang sangat bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), menjadi masalah mendesak yang harus diatasi.
"Kita sulit bersaing menjadi kota dagang karena syaratnya barang kita harus lebih murah dari tempat lain, sementara akses kita masih tertutup. Inilah yang menjadi persoalan utama yang ingin kita benahi," ujar Mahmuzin.
Selain itu, ia juga menyoroti masalah Sumber Daya Manusia (SDM), terutama tingginya jumlah sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan.
"Banyak lulusan sarjana, tetapi lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja," lanjutnya.
Menurut Mahmuzin, hal ini menjadi salah satu tantangan terbesar yang harus segera ditangani melalui kebijakan yang lebih fokus pada pengembangan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja.
Mahmuzin Taher menjelaskan bahwa ada dua cara untuk membuka lapangan kerja di Kepulauan Meranti. Cara pertama adalah melalui pemerintah, yakni dengan penerimaan honorer dan PPPK. Namun, ia mengakui bahwa jumlah yang bisa diterima melalui jalur ini sangat terbatas.
Cara kedua, yang menjadi fokus utama Mahmuzin, adalah dengan membangun sektor swasta dan mendorong kewirausahaan lokal.
"Membangun ekonomi lokal dengan membantu mereka yang memiliki jiwa bisnis serta membawa investor untuk membuka lapangan kerja," katanya.
Kembangkan Potensi Ekonomi Daerah
Mahmuzin menegaskan bahwa potensi ekonomi Kepulauan Meranti sangat besar, terutama dari sumber daya alam seperti sagu, minyak, timah, gas, kelapa, dan kopi.
"Membuka 10 ribu lapangan pekerjaan dalam satu periode bukanlah angan-angan, tetapi sesuatu yang bisa dibuktikan. Dengan sumber daya yang melimpah, kita tidak memiliki alasan untuk tidak bisa membuka lapangan kerja," tambahnya.
Ia juga menyoroti letak strategis Meranti di jalur tersibuk dunia, Selat Malaka, sebagai potensi besar untuk menarik investasi.
"Untuk membawa investor masuk memang tidak mudah, tetapi saya paham selera investor karena saya juga seorang pengusaha. Jika dikelola dengan baik, saya yakin investor akan datang dan lapangan kerja akan tercipta," tegas Mahmuzin.
Mahmuzin Taher menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga generasi muda dari ancaman peredaran narkoba, terutama karena Kepulauan Meranti berada di daerah terluar yang berbatasan dengan negara tetangga, sehingga lebih rentan terhadap isu narkoba.
"Saya ingin berpesan kepada kita semua, Kepulauan Meranti ini sangat rentan dengan peredaran narkoba karena posisinya yang strategis. Kita harus lebih berhati-hati, terutama ketika kondisi ekonomi sedang lemah, yang membuat anak-anak muda lebih mudah dipengaruhi. Kita ingin membangun infrastruktur, tetapi jika sumber daya manusianya tidak baik, akan sulit," ujar Mahmuzin.
Ia menambahkan bahwa persoalan narkoba menjadi perhatian khusus karena dampaknya yang merusak masa depan generasi muda dan perkembangan daerah.
"Untuk itu, jaga anak-anak kita. Dan jika diberi amanah memimpin, biarlah kami yang mengurus permasalahan Meranti ini," tutupnya.
Mahmuzin Taher mengungkapkan bahwa setelah mengikuti kontestasi Pilkada sebelumnya, keluarganya awalnya enggan mendukungnya untuk kembali maju di Pilkada. Namun, dengan memberikan keyakinan bahwa niatnya murni untuk membangun daerah dan membantu masyarakat, akhirnya keluarga memberikan restu.
"Awalnya, istri dan anak-anak tidak setuju saya kembali ikut kontestasi Pilkada, terutama melihat banyaknya persoalan yang menimpa kepala daerah, seperti terjerat masalah hukum. Namun, setelah saya beri pengertian bahwa niat saya adalah untuk membantu orang kampung dan berniat membuka lapangan kerja bagi mereka, akhirnya mereka memahami dan mendukung keputusan saya," ungkap Mahmuzin.
Pengabdian untuk Daerah
Mahmuzin Taher menjelaskan bahwa konsep "Menebas Tuntas," yang menjadi slogan kampanyenya, mencerminkan komitmennya untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi Kepulauan Meranti jika terpilih sebagai Bupati. Ia menekankan bahwa jabatan bupati bukanlah karir jangka panjangnya, melainkan bentuk pengabdian kepada daerah.
"Konsep 'Menebas Tuntas' berarti kita akan menyelesaikan semua persoalan selama masa jabatan lima tahun. Setelah itu, saya akan kembali ke dunia usaha, tempat di mana karir saya telah berkembang. Menjadi bupati bukan untuk mencari kekayaan. Saya hanya menginfakkan waktu saya untuk membangun kampung tercinta ini. Fokus utama saya adalah memajukan ekonomi masyarakat," ujar Mahmuzin.
Dalam pertemuan kedua bersama para ibu di Posko Srikandi, Jalan Gelora, Kelurahan Selatpanjang Kota, Mahmuzin menyampaikan keprihatinannya atas kondisi masyarakat yang membutuhkan perubahan. Ia mengakui bahwa setelah Pilkada sebelumnya, ia jarang pulang kampung karena fokus pada bisnis di luar daerah.
"Setelah Pilkada lalu, saya memang jarang pulang kampung dan lebih banyak menjalankan bisnis di luar. Meskipun saya bukan pejabat di sini, saya merasa tersentuh melihat kondisi masyarakat yang membutuhkan perubahan. Ada 195 titik kampanye yang saya kunjungi, dan saya menyadari betapa banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama di kampung-kampung," ungkap Mahmuzin.
Ia juga menyebutkan beberapa upaya yang telah dilakukan, seperti memberikan beasiswa dan membantu akomodasi warga yang ingin pulang saat Lebaran.
"Meskipun tidak banyak yang bisa saya lakukan, saya berusaha membantu semampu saya," tambahnya.
Mahmuzin menegaskan bahwa jika terpilih sebagai Bupati Kepulauan Meranti, seluruh posko pemenangannya tidak akan dibubarkan hingga akhir masa pemerintahannya. Hal ini bertujuan untuk menjaga komunikasi dengan para pendukung dan masyarakat, serta menyediakan saluran bagi aspirasi mereka.
"Posko-posko pemenangan ini akan terus berfungsi sebagai jalur komunikasi bagi pendukung dan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk selalu terhubung dengan masyarakat," jelas Mahmuzin.
Ia juga mencatat bahwa perjuangan kali ini terasa lebih ringan dibandingkan Pilkada sebelumnya. Pada Pilkada 2020, Mahmuzin meraih 22.008 suara, menempati posisi runner-up di bawah Muhammad Adil-Asmar yang memperoleh 37.116 suara.
"Sekarang, perjuangan terasa lebih mudah karena kami telah memiliki basis konstituen yang jelas. Jika ada kekurangan, kami dapat mengandalkan konsolidasi partai dan dukungan lainnya untuk mencapai target yang diinginkan," imbuhnya.
Mahmuzin menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki persoalan dengan siapapun, termasuk dengan mantan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, yang saat ini menghadapi masalah hukum. Ia berkomitmen untuk melanjutkan dan mengaktifkan kembali program-program pemerintah sebelumnya, seperti pembangunan universitas yang dinilai sebagai aset penting bagi daerah.
"Ini bukan soal politik atau konflik pribadi. Kami akan menghidupkan kembali universitas yang telah dibangun. Jika tidak dikelola dengan baik, universitas ini bisa mati sebelum Desember. Minggu depan, saya akan mulai mengurusnya dan sudah menyiapkan anggaran untuk itu," tutup Mahmuzin. (R-01)