Mahasiswa Ultimatum Gubernur Syamsuar 7x24 Jam, Desak Copot Kadisperindag Soal Kelangkaan Minyak Goreng dan Biosolar
SabangMerauke News, Pekanbaru - Ratusan mahasiswa lintas kampus di Riau mendemo Gubernur Riau, Kamis (24/3/2022). Ini merupakan aksi mahasiswa jilid kedua, terkait berkepanjangannya kelangkaan solar dan minyak goreng di Riau.
Dalam orasinya, mahasiswa mengultimatum Gubernur Riau, Syamsuar untuk bisa mengatasi persoalan tersebut. Batas waktu yang diberikan yakni selama tujuh hari (7x24 jam).
"Jika masalah ini tidak juga bisa diatasi, maka kami akan kembali datang dengan massa aksi yang lebih banyak," tegas Romi Zelfindra, Presiden Mahasiswa kampus Nurul Fallah, Air Molek dalam orasinya di depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru.
Romi yang merupakan perwakilan mahasiswa Indragiri Hulu menegaskan, kalau masyarakat di Inhu mengalami kesusahan mendapatkan minyak goreng. Di daerah tersebut, minyak goreng bisa diperoleh pada pukul 8 malam.
"Lewat dari pukul 8 malam, sudah habis minyak goreng. Bukan saja langka, tetapi harga sangat melejit tinggi. Ini membuat masyarakat menjerit," ketus Romi.
Romi menilai tak masuk akal Riau mengalami krisis minyak dan goreng dan biosolar. Soalnya, seluruh bahan baku kedua komoditi tersebut diproduksi di Riau.
"Percuma saja Riau punya minyak di atas (kelapa sawit) dan minyak di bawah (minyak bumi). Tapi, justru Riau mengalami krisis minyak goreng dan biosolar. Ibarat tikus mati di lumbung padi," tegas Romi.
Pentolan massa mahasiswa lainnya meneriakkan agar Gubernur Riau mencopot Kadis Perindustrian dan Perdagangan karena dinilai gagal dan tak mampu mengatasi persoalan kelangkaan minyak goreng.
"Kami mendesak agar Kadisperindag dicopot. Tak mampu melakukan tugas. Apa yang sudah dilakukannya mengatasi masalah ini?" tegas sang orator.
Gubernur Syamsuar Lagi di Bali
Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan yang menerima aksi damai mahasiswa menyatakan, Gubernur Riau bersama Kadisperindag sedang berada di Provinsi Bali. Job mengaku tidak bisa menjawab tuntutan mahasiswa karena bukan kewenangannya.
"Ada batasan kewenangan yang harus dipahami. Kalau menjawab hari ini pasti saya tidak berani karena bukan kewenangan saya. Namun kalau untuk menyampaikan hal ini kepada yg berwenang (Gubernur dan Kadisperindag, red), saya pasti akan sampaikan," kata Job.
Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ketiga Gubernur Syamsuar sudah kembali ke Riau.
"Tak mungkin sampai seminggu Pak Gubernur di sana. Begitu tiba di Pekanbaru, akan segera saya sampaikan," janji Job kepada massa aksi. (cr2)