Anak Martias Pemilik Surya Dumai Grup Jadi Orang Termuda Paling Tajir di Indonesia, Kekayaannya Lebih 3 Kali Lipat APBD Riau
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Putra pengusaha Surya Dumai Grup yang kemudian berubah nama korporasi menjadi First Resources, dinobatkan sebagai konglomerat termuda di Indonesia. Dia bernama Ciliandra Fangiono, anak dari Martias Fangiono.
Jika pada umumnya konglomerat Indonesia didominasi jajaran orang kaya dengan usia di atas 60 tahun, Ciliandra sudah nangkring dalam list manusia Indonesia terkaya versi Forbes. Sebut saja deretan orang terkaya Indonesia misalnya keluarga Hartono, Low Tuck Kwong, hingga Prajogo Pangestu. Mereka mencapai puncak kejayaannya justru di usia 60 hingga 80 tahun.
Tak butuh waktu lama bagi Ciliandra untuk menggapai titel orang terkaya di Indonesia. Saat ini umurnya baru sekitar 47 tahun.
Ciliandra Fangiono merupakan miliarder termuda di Indonesia dengan hartanya yang mencapai US$ 2,35 miliar atau setara dengan Rp 36 triliun (kurs Rp 15.500).
Dengan kekayaan sebesar itu, maka harta kekayaannya Ciliandra nilainya lebih 3 kali lebih besar dibanding Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau. Tahun 2024, besaran APBD Riau diketuk palu sebesar Rp cuma sebesar Rp 11,02 triliun.
Ciliandra merupakan CEO dari First Resources, sebuah perusahaan minyak sawit yang terdaftar di Singapura dan memiliki perkebunan di Indonesia. Ayahnya, Martias, mendirikan First Resources pada tahun 1992. Saat ini, keluarganya memiliki sebagian besar saham di First Resources.
First Resources diketahui mempunyai 200 ribu hektar perkebunan yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia. Aset First Resources banyak berada di Provinsi Riau melalui sejumlah perusahaan kelapa sawit yang menjadi afiliasinya.
Akhir tahun lalu, First Resources melalui entitas usahanya memenangkan lelang aset dan kebun sawit milik PT Tri Bakti Sarimas (TBS) di Kuantan Singingi Riau. Aset PT TBS seluas 17.600 hektare kebun sawit diambil alih oleh First Resources dengan nilai laku lelang mencapai Rp 1,9 triliun.
Ciliandra pertama kali masuk daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes pada tahun 2009. Usianya masih sangat muda, yaitu 33 tahun. Saat itu, harta Ciliandra sudah mencapai US$ 710 juta atau setara dengan Rp 10,8 triliun (kurs Rp 15.298).
Sebagian besar harta kekayaan Ciliandra didapatkan setelah keluarganya mengumumkan perusahaan perkebunan kelapa sawitnya pada tahun 2021, yaitu FAP Agri yang dikendalikan oleh kakak perempuannya, Wirastuty.
Sebelum bergabung di bisnis keluarganya, Ciliandra sempat bekerja di divisi perbankan investasi Merrill Lynch, Singapura. Pendidikannya pun tak main-main, ia merupakan sarjana ekonomi di Cambridge University. Saat menempuh pendidikannya di sana, ia mendapatkan penghargaan Price Waterhouse Book Prize.
Saat ini Ciliandra Fangiono berhasil menempati peringkat ke-24 orang terkaya di Indonesia versi Forbes di usianya yang menginjak 47 tahun. (R-03)