Petani Korban 'Begal' Semangka di Rokan Hilir Enggan Lapor Polisi: Saya Tak Sampai Hati!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Petani korban aksi pengerusakan buah semangka di Rokan Hilir, Dani Armada enggan membuat laporan polisi atas peristiwa yang dialaminya. Meski kejadian 'begal' semangka sudah dialaminya sebanyak dua kali, namun Dani tak mau menempuh langkah hukum.
Dani menyatakan, sejak kasus pengerusakan buah semangka siap panen viral di media sosial pada Selasa (3/9/2024) lalu, ia didatangi personel Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat. Oleh petugas, Dani disarankan membuat laporan polisi.
"Tadi malam polisi datang ke rumah menyarankan agar saya membuat laporan. Namun saya sudah mengikhlaskan kejadian tersebut sehingga tidak perlu membuat laporan," kata Dani, Rabu (4/9/2024).
Dani menceritakan, kejadian pengerusakan buah semangka di kebun miliknya sudah pernah dialami saat semangka masih berbuah muda (belajar berbuah) beberapa waktu lalu. Kala itu, pelaku diketahui berjumlah sebanyak 4 orang yang merupakan anak di bawah umur. Satu di antaranya masih duduk di bangku SMP.
Namun setelah kejadian kali kedua ini, para orang tua anak-anak tersebut langsung mendatangi rumah Dani.
"Mereka menyatakan bahwa anaknya pada malam kejadian sedang berada di rumah. Mereka bersumpah bahwa anaknya berada di rumah saat kejadian," ujar Dani
Dani pun enggan melaporkan masalah tersebut ke polisi. Alasannya ia tak sampai hati melihat kondisi anak-anak tersebut.
"Soalnya waktu kejadian pengerusakan pertama dulu, anak-anak itu dihukum oleh orang tuanya. Mungkin mereka dendam sehingga berbuat hal yang serupa. Tapi, ya sudahlah saya ikhlaskan saja," tuturnya.
Pelaku Pernah Upload Pengerusakan di WhatsApp
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pengerusakan buah semangka di kebun milik warga Rokan Hilir, Riau terjadi. Pelakunya tega menebas buah semangka yang sebentar lagi akan dipanen pemiliknya. Buah semangka tersebut dibelah lalu ditinggal oleh pelaku begitu saja.
Peristiwa memilukan ini heboh di media sosial usai di-posting oleh akun Facebook milik korban, Daani Armada pada Selasa (2/9/2024) kemarin. Postingannya telah mendapat ribuan komentar serta dibagikan lebih dari 10 ribu kali.
Wawan, kerabat korban menyebut peristiwa itu terjadi di Jalan Annas Mamun, Desa Sungai Daun Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Dalam video yang diunggah, korban mengatakan bahwa peristiwa itu pernah terjadi sebelumnya. Sang pelaku telah dimaafkan olehnya tanpa diminta mengganti rugi.
Korban pun merasa heran mengapa aksi pengerusakan buah semangat itu dilakukan pelaku. Padahal, ada banyak orang yang meminta buah semangka dari dirinya, tanpa dipungut bayaran.
"Ya Allah, ulah siapa lagi lah ini semua diginikan. Maksudnya apa?," terdengar suara lirih korban dalam video tersebut.
"Semalam diginikan orang, kumaafkan orangnya. Tak ada denda, kupukul pun enggak. Tapi hari ini habis. Semua, rata. Padahal kalau datang kemari, makan sekenyang-kenyangnya gitu loh, bukannya awak pelit. Banyak orang datang kemari selalu kukasih," ucapnya.
Peristiwa yang sama pernah terjadi di awal buah semangka mulai belajar berbuah, sekitar 22 Agustus 2024 lalu. Dari pantauan di akun Facebook Daani Armada, orang yang iseng itu sudah diketahui identitasnya. Ternyata pelaku masih anak di bawah umur dan masih bersekolah di tingkat SMP.
Saat itu pelaku sempat mengabadikan momen pengerusakan buah semangka dalam sebuah video dan foto. Bahkan ia membuat story di akun WhatsApp dan diketahui oleh kerabat korban. Para pelaku merupakan tetangga korban.
"Iya Betul Pak. Ini kejadiannya awal ketika masih mulai buah sudah diganggu pelaku remaja warga sekitar. Dan ini kejadian kembali ketika sudah mau panen malah yang dirusak hampir semuanya," ungkap Wawan, kerabat korban.
Namun, kejadian pengerusakan buah semangka yang terbaru ini, pelakunya belum diketahui.
"Kita belum tahu, apakah pelaku yang sama atau ada oknum lainnya," kata Wawan. (R-02)