Mimi Lutmila-Sufian Pecahkan Sejarah: Duet Perempuan dan Profesor Pertama Jadi Paslon Pilkada Inhil
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Indragiri Hilir (Inhil) Mimi Lutmila-Sufian resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Kamis (29/8/2024) siang tadi. Duet Mimi-Sufian diusung oleh PDI Perjuangan, usai memanfaatkan putusan Mahkamah Kontitusi (MK) yang mengubah syarat threshold pencalonan kepala daerah di Pilkada serentak 2024.
Majunya Mimi-Sufian ke gelanggang politik Pilkada ini telah memecahkan rekor baru dalam sejarah Pilkada Kabupaten Inhil. Loh, kok bisa?
Pemecahan rekor ini dikarenakan Mimi Lutmila merupakan satu-satunya perempuan yang pernah mendaftar sebagai bakal calon bupati Inhil. Sepanjang Pilkada serentak atau bahkan mungkin saat rezim pemilihan kepala daerah melalui DPRD, baru kali pertama seorang perempuan maju untuk menjadi calon orang nomor satu di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Parit ini.
Sementara, sosok Sufian juga memecahkan rekor sebagai guru besar (profesor) pertama yang maju dalam Pilkada Inhil pada posisi calon bupati.
Profesor Sufian merupakan guru besar tetap pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Riau (UIR). Ia juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Indragiri (Unisi) di awal pendirian kampus tersebut.
Segudang pengalaman profesional dan organisasi telah dilalui oleh Profesor Sufian, antara lain menjadi Komisaris Independen Bank Riau Kepri Syariah (dulunya masih bernama Bank Riau Kepri). Ia juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Eksekutif Nasional Relawan Jokowi Center Indonesia (RJCI) pada Pilpres 2019 silam.
Duet Mimi-Sufian mengusung tagline 'Berbenah' yang merupakan singkatan Bersih, Bersinar dan Amanah. Saat mendaftar ke KPU Inhil, keduanya didampingi oleh Ketua DPC PDIP Inhil Samino dan jajaran pengurus beserta kader dan simpatisan PDI Perjuangan. Pihak KPU Inhil menyebut berkas pendaftaran Mimi-Sufian dinyatakan lengkap.
Mimi Lutmila menegaskan, dirinya maju dalam Pilkada Inhil untuk membuktikan kapasitas perempuan mampu menjadi pemimpin. Ia menegaskan akan turun menyapa masyarakat Inhil dan meyakinkan pemilih agar memberi kesempatan kepada ia dan Prof Sufian untuk melayani warga lima tahun ke depan.
"Kami menggagas program yang bernafaskan Tri Sakti. Mempercepat pembangunan dan kesejahteraan yang bermuara pada keadilan sosial bagi masyarakat," kata Mimi yang merupakan kader tulen PDI Perjuangan.
Sementara itu, Profesor Sufian menyampaikan rasa hormatnya mendapat kesempatan bertarung dalam Pilkada Inhil berpasangan dengan Mimi Lutmila. Ia mengucapkan terima kasih kepada jajaran pengurus dan kader PDI Perjuangan di Inhil dan Provinsi Riau, secara khusus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Barangkali, jika tanpa PDI Perjuangan saya tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk membangun kampung halaman saya ini. Tapi, PDI Perjuangan telah memberikan jalan bagi saya untuk menunaikan panggilan moral menjadikan Inhil lebih maju dan sejahtera," kata Sufian.
Sufian merasa klop disandingkan berpasangan dengan Mimi Lutmila. Ia yakin, di tangan seorang perempuan, Inhil akan bangkit menjadi kabupaten termaju di Provinsi Riau.
"Perempuan bukan hanya sosok yang bergerak atas dasar perasaan, namun juga bertindak secara rasional. Perempuan bahkan lebih tangguh dan tahan uji," katanya memuji sosok Mimi Lutmila.
Sufian menegaskan, bekal ilmu dan pengalaman praktisnya sebagai guru besar akan sangat bermanfaatkan untuk merumuskan kebijakan dan program pembangunan di Inhil. Atas dasar pemahaman teori yang kuat dan utuh, kata Sufian, maka implementasi program bisa dijalankan secara efektif dan berdampak positif secara luas.
"Potensi Kabupaten Inhil ini sangat besar. Sumber daya alam tersedia dan berada dalam posisi geostrategisnya yang berbatasan laut dengan negara tetangga. Ini yang perlu dikelola dengan baik untuk kesejahteraan rakyat. Kami punya pengalaman untuk mengeksekusinya," kata Sufian.
Ketua DPC PDIP Inhil Samino menegaskan, pasca putusan MK, partainya bisa mengusung Paslon sendiri dalam Pilkada Inhil 2024. Ia meyakini semangat perubahan masyarakat akan menjadi energi positif bagi Mimi-Sufian untuk bertarung secara sehat dalam memenangi Pilkada Inhil.
"Kami di PDI Perjuangan terlatih untuk bekerja keras. Karena banteng bukan pewaris, tetapi perintis. Kami siap bertarung untuk kemenangan dan merebut hati masyarakat Inhil," tegasnya.
Pilkada Inhil 2024 akan diikuti oleh empat pasangan calon. Selain Mimi-Sufian, kontestan lainnya yakni Suhaidi-Syamsuddin, kemudian pasangan Herman-Yuliantini dan duet Ferryandi-Dani M Nursalam. (R-04)