Plt Bupati Kepulauan Meranti Asmar, Sosok Pemimpin Responsif yang Rela Keluarkan Kocek Pribadi untuk Masyarakat
SABANGMERAUKE NEWS, Selatpanjang - Kepala daerah memiliki tanggung jawab yang sangat luas dan krusial dalam mengelola wilayahnya, terutama dalam menangani berbagai isu sosial yang muncul di masyarakat. Peran mereka tidak terbatas pada menjalankan tugas-tugas administratif, tetapi juga mencakup tanggung jawab moral dan sosial yang mendalam. Mereka diharapkan dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya efisien dalam mengelola pemerintahan, tetapi juga empati terhadap kebutuhan dan kesejahteraan rakyat.
Sebagai kepala daerah, mereka berperan seperti orang tua yang membimbing, melindungi, dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini berarti kepala daerah harus peka terhadap masalah sosial, seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Selain itu, mereka juga perlu mendengarkan aspirasi masyarakat dan mencari solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.
Singkatnya, menjadi kepala daerah adalah amanah besar yang menuntut kemampuan manajerial yang kuat, serta hati yang tulus dalam melayani masyarakat. Kepala daerah yang baik akan selalu menempatkan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil.
Sikap tersebut tercermin dalam kepemimpinan Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, yang secara konsisten menunjukkan kepedulian dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Asmar memandang dirinya bukan hanya sebagai seorang pejabat, tetapi juga sebagai orang tua bagi masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) di bawah jajarannya.
Dalam menjalankan tugasnya, Asmar berusaha untuk selalu cepat tanggap terhadap berbagai isu yang muncul di tengah masyarakat. Baik itu masalah sosial, kesehatan, atau kebutuhan lainnya, Asmar berupaya untuk segera mencari solusi yang terbaik. Dengan pendekatan yang penuh perhatian dan empati, ia berusaha menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesejahteraan masyarakat serta memastikan bahwa ASN juga dapat bekerja dengan baik dalam memberikan pelayanan kepada publik.
Komitmen Asmar untuk bertindak sebagai figur orang tua ini memperlihatkan dedikasinya dalam memimpin, di mana setiap kebijakan dan tindakan yang diambil selalu didasarkan pada kepentingan masyarakat. Ini merupakan contoh kepemimpinan yang mengedepankan prinsip pelayanan dan pengabdian kepada rakyat, menjadikan kesejahteraan mereka sebagai prioritas utama.
Tindakan cepat tanggap dan nyata sebagai bentuk kepemimpinan yang responsif dan peduli yang dilakukan oleh H. Asmar adalah saat menghadapi keruntuhan Jembatan Panglima Sampul di Desa Alai.
Jembatan ini sangat penting bagi masyarakat, menghubungkan beberapa kecamatan. Asmar, yang baru saja kembali dari mengantar jamaah calon haji di Kota Batam, segera turun ke lokasi untuk meninjau kerusakan.
Dengan cepat, dia menginstruksikan pembangunan pelabuhan kempang sebagai solusi sementara untuk penyeberangan, menggunakan dana pribadinya. Selain itu, Asmar memastikan bahwa biaya penyeberangan tidak lebih dari Rp 5 ribu dan menggratiskan penyeberangan bagi anak sekolah. Dia juga berjanji untuk memperbaiki jalan alternatif yang rusak dan telah berkoordinasi dengan Pj Gubernur Riau untuk membangun kembali jembatan tersebut pada tahun 2025.
Tindakan ini mencerminkan kepemimpinan yang tidak hanya mengandalkan birokrasi, tetapi juga berani mengambil langkah konkret dan cepat demi kepentingan masyarakat.
Tindakan cepat tanggap lainnya dari Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, terlihat saat dia mendapatkan informasi mengenai kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 17 Kundur di Kecamatan Tebingtinggi Barat. Mendengar kondisi sekolah tersebut, Asmar langsung turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran informasi dan mencari solusi yang cepat.
Asmar tidak hanya menjanjikan pembangunan dua ruang kelas baru yang akan masuk dalam anggaran APBD Perubahan 2024, tetapi juga langsung menggunakan uang pribadinya untuk membeli 20 unit meja dan kursi serta menyumbang 75 kotak keramik lantai untuk sebuah ruangan yang belum memiliki lantai keramik. Langkah ini menunjukkan komitmennya untuk segera mengatasi masalah tanpa harus menunggu proses penganggaran yang memakan waktu lebih lama.
"Ada ruangan yang saya lihat belum dikeramik. Kita bangun dan butuh sebanyak 72 kotak melalui uang pribadi saya. Kalau menunggu penganggaran agak lama, jadi pakai uang pribadi saja dulu supaya masalah bisa selesai dengan cepat," ucapnya.
SDN 17 Kundur diketahui masih memiliki ruang kelas yang terbuat dari kayu, dibangun pada tahun 2011 dari hasil swadaya masyarakat. Ruang kelasnya digunakan oleh siswa kelas satu dan dua.
Hal lain yang dilakukan Asmar untuk membantu masyarakatnya, yakni menjadikan mess Pemkab Meranti yang berada di Kota Pekanbaru sebagai rumah singgah bagi warga yang sedang berobat, ataupun kebutuhan lainnya.
Rumah singgah yang berada di Jalan Kurnia Nomor 27 Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru itu terbuka untuk siapa saja warga Kepulauan Meranti yang membutuhkan.
Warga yang berada di rumah singgah itu juga mendapatkan fasilitas berupa makan minum dan juga transportasi berupa satu unit ambulans yang beroperasi khusus di Kota Pekanbaru. Sedangkan untuk penjemputan ke Pelabuhan Buton maupun tempat lain di luar Pekanbaru, pihak pasien dikenakan biaya bahan bakar dan supir sesuai kesepakatan dengan pengelola ambulans.
"Memang untuk operasional di Kota Pekanbaru, misalnya dari rumah singgah ke rumah sakit, sudah ditanggung secara pribadi oleh Bupati Asmar. Termasuk biaya makan warga Meranti yang ada di rumah singgah," kata Koordinator Rumah Singgah Meranti di Pekanbaru, Aziz Arika.
Jika sedang berada di Kota Pekanbaru, Asmar sering datang ke rumah singgah itu. Selain memberikan motivasi kesembuhan, dia juga kerap memberikan bantuan uang dari kantong pribadi kepada warganya yang sedang berobat.
Asmar menyebutkan bahwa penyediaan rumah singgah tersebut berawal dari keluh kesah masyarakat saat berobat di Pekanbaru, khususnya terkait tempat tinggal maupun kebutuhan lainnya.
"Terima kasih kepada Bupati Asmar dengan rasa kepeduliannya kepada masyarakat Kepulauan Meranti, dengan memberikan fasilitas tempat tinggal plus makan minum untuk warga berobat. Masyarakat tidak perlu khawatir lagi jika ada keluarga yang sakit atau urusan lainnya di Kota Pekanbaru," ungkapnya.
Kepemimpinan seperti yang ditunjukkan oleh Asmar adalah membangun hubungan emosional dengan masyarakat, sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan produktif. Dengan menjadikan masyarakat sebagai prioritas utama, seorang pemimpin seperti Asmar mampu mendorong kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi semua.
Pada akhirnya, kepemimpinan seorang kepala daerah yang baik adalah tentang membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung dengan masyarakat. Dengan menjadikan masyarakat sebagai "anak-anak" yang membutuhkan bimbingan dan perhatian, kepala daerah dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan produktif.
Ini bukan hanya tentang memimpin, tetapi juga tentang menciptakan rasa kedekatan dan kepedulian yang mendalam, yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (Adv)